Polusi Suara dan Perubahan Iklim
Bumi kita berumur 4,5 milyar tahun, umat manusia berumur sekitar 140,00 tahun. Jika diringkas umur bumi menjadi 24 jam, yaitu satu hari penuh, kita manusia baru ada selama 3 detik di bumi ini. Dalam 3 detik tersebut, apa yang telah kita lakukan?
Â
Manusia, yakni homo sapiens (diterjemahkan menjadi "manusia bijak") telah meracuni bumi kita. Namun setelah kita menonton video tersebut, apakah kita bisa disebut manusia yang bijaksana? Kita memang pintar, kita menggunakan otak kita untuk membuat penemuan untuk mencari galaksi untuk menemukan planet baru untuk ditinggali saat kita mengabaikan bumi kita.Â
Tapi kepintaran bukanlah kebijaksanaan. Menemukan bumi baru untuk kita memang menyelesaikan masalah, tetapi yang harus kita lakukan adalah mencegah tindakan jahat manusia yang telah merusak bumi kita. Itulah kebijaksanaan.
 Jika kita bijak, kita akan tahu reaksi yang sama dan berlawanan dari penemuan yang kita buat dari kecerdasan kita, kita tidak akan terkejut bahwa badai besar menghancurkan rumah ribuan orang, kebakaran liar di California membunuh orang-orang dan rumah mereka. Hal yang kita lakukan selama 3 detik telah membuat cucu-cucu Anda bertanya-tanya, "Oh, apa itu harimau?" karena mereka punah,Â
3 detik ini kita membunuh binatang-binatang yang sudah lama hidup di bumi ini dari kita, selama 3 detik ini kita menghancurkan pohon-pohon dengan alat mengerikan, jika anda dari generasi kemudian dan tidak tahu apa itu pohon, pohon adalah makhluk hidup, sangat cantik dan misterius, dengan daun hijau bertumbuh di cabang mereka, oh tunggu,Â
Anda tidak tahu apa itu daun?Â
mereka elegan dan ringan dengan cara yang tampaknya terlalu sempurna untuk dunia ini. Mereka membersihkan polusi kita, mereka menyimpan dan memurnikan air, dan membuat obat untuk menyembuhkan kita, dan saya sangat menyesal untuk mengatakan, bahwa kita membakarnya menjadi abu, membunuh mereka dengan mesin yang menakutkan, menghancurkan mereka 40 lapangan sepak bola setiap 1 menit.Â
Jika pohon begitu indah dan berarti bagi kita, mengapa kita menghancurkannya? Untuk uang.Â