Mohon tunggu...
kadek arieka
kadek arieka Mohon Tunggu... Administrasi - PRODI AKUTANSI FEB UNIVERSITAS MAHASARASWATI

ARI EKA

Selanjutnya

Tutup

Money

Miris, Begini Dampak Virus Corona untuk Perekonomian Indonesia

26 Maret 2020   13:51 Diperbarui: 26 Maret 2020   15:03 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
twitter/bulu_hileud

Ni Kadek Ari Eka Yanthi 

"Prodi Akutansi FEB Universitas Mahasaraswati"

Ibu pertiwi menangis...

Sejak World Health Organization (WHO) menjelaskan bahwa Coronaviruses (Cov) adalah virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Infeksi virus ini disebut COVID-19.pada saat penyakit Virus Corona ini muncul pada Desember 2019 virus ini menyebabkan penyakit flu biasa sampai penyakit yang lebih parah seperti Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS-CoV) dan Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS-CoV). Virus Corona adalah zoonotic yang artinya ditularkan antara hewan dan manusia. Berdasarkan Kementerian Kesehatan Indonesia, perkembangan kasus COVID-19 di Wuhan berawal pada tanggal 30 Desember 2019 dimana Wuhan Municipal Health Committee mengeluarkan pernyataan "urgent notice on the treatment of pneumonia of unknown cause". Penyebaran virus Corona ini sangat cepat bahkan sampai ke lintas negara. Penyebaran virus corona juga telah merambah banyak negara yang sebelumnya belum terjangkau wabah ini. Kasus-kasus baru kembali ditemukan pada pekan ini di beberapa negara Timur Tengah, yakni Iran, Bahrain, Kuwait, Iraq dan lainnya. Penyebaran virus Corona yang telah meluas ke berbagai belahan dunia membawa dampak pada perekonomian dunia baik dari sisi perdagangan, investasi dan pariwisata.

Lalu bagaimana perekonomian indonesia saat ini ?...

Menurut Deputi Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, IGP Wira Kusuma mengatakan peran Cina di dalam perekonomian Indonesia sangat vital. Sebab, China merupakan salah satu mitra dagang utama Indonesia, sekaligus sebagai penyumbang wisatawan terbanyak kedua, setelah Malaysia. "Kita tahu Cina merupakan salah satu negara besar yang dimana menjadi mitra dagang utama kita belum lagi penyumbang wisatawan terbanyak," ujarnya di Jakarta, Sabtu (29/2/2020).

Selain stimulus untuk sektor wisata, dalam rapat terbatas sehari sebelumnya untuk mengatasi persoalan sama, pemerintah juga mengambil sejumlah langkah lain seperti mempercepat realisasi kartu prakerja, penambahan nilai untuk kartu sembako, insentif sektor pariwisata, insentif untuk penerbangan dan agen perjalanan, hingga sektor perumahan dengan nilai anggaran mendekati Rp10 triliun.

Menurut Sri Mulyani, berbagai stimulus tersebut sebagai instrumen untuk mendorong pertumbuhan ekonomi sebagaimana juga dipikirkan negara-negara berkembang. "Kami di pemerintah terus berkomunikasi dengan Bank Indonesia menstimulus ekonomi dan mengambil counter cycle kebijakan yang ada. Seperti penurunan suku bunga," ungkap Sri Mulyani dalam Economic Outlook 2020 di Ritz Carlton, Jakarta, kemarin.
Bank Indonesia (BI) mengakui dampak virus korona mulai terasa ke perekonomian Indonesia. Dampak itu bahkan bukan hanya dirasakan sektor riil, tapi juga industri keuangan dalam negeri. Kondisi ini terjadi karena aliran modal asing yang masuk Indonesia menjadi tertunda.

Menurut Bank Indonesia (BI) dampak sudah terasa pada pasar keuangan,termasuk terjadi capital outflow dan tekanan pada nilai rupiah.

Virus corona juga berimbas kepada sektor perdagangan Indonesia juga diprediksi akan mengalami sejumlah kontraksi. Lebih dari 495 jenis komoditas dengan tujuan ekspor Tiongkok akan terimbas. Sementara sekitar 499 jenis barang impor dari Tiongkok diperkirakan akan menyusut atau bahkan menghilang dari pasar Indonesia,Serta pedagang kecil merasakan dampak dari virus ini karena mereka merasakan omset mereka menurun drastis. Menurut Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah Redjalam, mengkhawatirkan jika pemerintah tidak bergerak cepat mengatasi penyebaran virus Corona, maka akan menyebabkan Indonesia alami krisis ekonomi berkepanjangan bahkan lebih paras dari krisis pada tahun 2008 bahkan saat ini  dollar sudah naik hingga 16.272.00

Panky menjelaskan Sebagian besar produk yang merupakan barang konsumsi strategis akan memiliki implikasi serius terhadap inflasi dalam negeri. Pemerintah perlu memantau kondisi pasar mengingat pada potensi pergerakan harga menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri, Dirinya juga menyarankan kepada pemerintah, khususnya Otoritas Jasa Keuangan agar memberikan kelonggaran jatuh tempo kredi bagi UMKM yang berpotensi terdampak dari pelemahan ekonomi Tiongkok tersebut. Sejumlah langkah strategis harus dipersiapkan guna mereduksi potensi dampak negatif pelemahan perekonomian dan sejumlah blokade perdagangan akibat wabah COVID-19 ini

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun