Mohon tunggu...
Arief Purnama
Arief Purnama Mohon Tunggu... Guru - Guru kampung

hanya dari seorang arief | tetap tersenyum

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Membentuk Karakter Anak Sesuai dengan Karakter Asli Bangsa Indonesia

14 Maret 2018   16:48 Diperbarui: 15 Maret 2018   22:38 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                                                                                                                     

 Oleh: Arief Purnama, S.Pd

     Sekarang ini pendidikan karakter menjadi hal utama dalam setiap wacana pendidikan. Terlebih dalam hal pendidikan anak oleh orang tua atau pendidikan bagi peserta didik oleh guru. Setiap proses belajar dan mengajar harus mengedepankan tercapainya pendidikan karakter. Bahkan pendidikan karakter menjadi unsur pokok dalam pencapaian visi dan misi pembangunan nasional. Pendidikan karakter sudah tertulis dalam Rancangan Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) tahun 2005-2025.

     Bahkan pada Pasal 3 Undang-undang nomor 20 tahun 2003 menyebutkan bahwa: "Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab". Hal tersebut merupakan penjabaran tentang pendidikan karakter.

     Kita ketahui bersama bahwa pendidikan karakter merupakan bentuk kegiatan yang dilakukan orang, yang di dalamnya terdapat suatu tindakan atau upaya-upaya yang mendidik. Tentunya tindakan atau upaya-upaya yang mendidik diperuntukan bagi generasi selanjutnya. Orang tua kepada anaknya, guru kepada muridnya, dan orang dewasa kepada orang yang lebih muda.

     Pendidikan karakter adalah proses pembentukan sifat-sifat baik kepada anak di rumah dan peserta didik di sekolah. Dalam prosesnya pendidikan karakter merupakan penyampaian hal-hal baik bagi sebuah pembentukan karakter seorang anak. Memberikan contoh berupa ucapan dan  prilaku baik, sangat efektif bagi penguatan terbentuknya karakter  anak. Dalam hal ini orang tua dan guru masing-masing memberikan contoh baik kepada anak dan peserta didik.

     Sementara itu kita ketahui pula bahwa tujuan pendidikan karakter adalah membentuk bangsa yang religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokrasi,  semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial dan tanggung jawab.

     Tujuan tersebut sangat selaras dengan karakter asli bangsa Indonesia. Apa yang sudah menjadi karakter asli bangsa Indonesia dituangkan kembali menjadi tujuan pendidikan karakter bagi anak dan peserta didik. Pertanyaannya mengapa hal yang sudah menjadi karakter asli bangsa Indonesia dibuat menjadi tujuan pendidikan karakter? Hal ini sangat dimungkinkan karena seiring dengan perkembangan jaman, tidak menutup kemungkinan terjadinya degradasi karakter bagi generasi muda, anak dan peserta didik.

     Perkembangan jaman yang sangat pesat ditandai dengan era globalisasi, dimana budaya asing begitu mudah masuk ke negara Indonesia. Bahkan tidak sedikit budaya asing tersebut sangat digemari dan digandrungi oleh para remaja dan generasi muda Indonesia. Bahkan sebagian para remaja menjadikan budaya asing tersebut menjadi passion. Sebagai contoh sederhana yang sangat sering terjadi, anak -- anak remaja sekarang ini sangat menggemari permainan game on-line.

     Permainan game on-line ini walaupun memiliki dampak positif namun juga memiliki dampak negatif bagi anak -- anak dan generasi muda. Kesibukan dalam memainkan game on-line sangat menyita waktu bagi mereka yang sudah terlanjur kecanduan. Sehingga hal ini menimbulkan hal yang kurang baik bagi pendidikan terlebih pendidikan karakter anak atau peserta didik. Masih banyak lagi budaya asing yang jika tidak disikapi dengan bijak maka akan menggangu proses pendidikan karakter anak dan peserta didik. Oleh karena itu kita harus terus membentengi anak-anak dan peserta didik dengan nilai-nilai karakter asli Indonesia.

     Karakter asli bangsa Indonesia yang pertama adalah religius.  Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang sangat religius. Sila pertama pada Pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa merupakan landasan dan pedoman bagi seluruh rakyat Indonesia dalam menganut agama dan kepercayaan masing-masing. Nilai karakter yang dapat kita jadikan pendidikan antara lain sikap saling hormat menghormati dan menghargai bagi para pemeluk agama dan kepercayaan, sehingga terciptanya kerukunan hidup antar sesama. Kerukunan hidup antar sesama menjadi sangat penting mengingat keberagaman agama, suku, bangsa, adat istiadat, bahasa, dan lain sebagainya di Indonesia. Nilai religius menjadi hal yang paling mendasar dan menjiwai setiap proses mencapai pendidikan karakter anak dan peserta didik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun