Mohon tunggu...
Arief Nur Rohman
Arief Nur Rohman Mohon Tunggu... Guru - Manusia

Pegiat Moderasi Beragama Provinsi Jawa Barat. Menaruh minat pada Pendidikan, Pengembangan Literasi, Sosial, Kebudayaan, dan Pemikiran KeIslaman.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dana Abadi Pesantren: Sebuah Urgensi

12 Oktober 2021   06:11 Diperbarui: 12 Oktober 2021   10:19 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alokasi Dana Abadi Pesantren menjadi penting sebagai bentuk dan ikhtiar bersama dalam penguatan, peneguhan, keselarasan (Sumber: Dok. Pribadi)

Kedua, Kontra strategis Ideologi Transnasional. Pasca reformasi ini kita banyak melihat, berbagai kelompok bermunculan dengan semangat keIslaman yang tidak dibarengi sikap yang terbuka, toleran, dan empati terhadap mereka yang berlainan paham dengan kelompoknya. 

Hal ini jika terjadi pembiaran akan mengoyak semangat kebhinekaan anak bangsa. Berbagai kelompok Islam ideologis dan politis ini tidak sedikit yang memiliki sikap dan daya destruktif-ekstremis bagi keutuhan nilai nasionalisme kita.

Dunia santri dan pesantren, memiliki peran strategis bagi kontra ideologi transnasional. Pesantren memainkan peran dengan senantiasa melakukan kontra narasi ekstremis untuk menghalau dan mengubah cara pandang yang demikian.

Kita amati bersama, bahwa pesantren memiliki kearifan dalam mendidik santri. Keadaban luhur para kyai menjadi bekal bagi memori kolektif santri untuk bertindak, bersikap, di masa depan. 

Selain itu, pesantren mempunyai bekal nilai berupa panca jiwa pesantren. Dengan bekal dan semangat inilah, Dana Abadi Pesantren dapat lebih mudah bagi santri dalam mengkonter idelogi transnasional. 

Sumber daya dana pendidikan menjadi variabel utama dalam membangun peradaban intelektual bangsa di kalangan santri. Dengan titik tolak inilah peradaban Islam Indonesia menjadi masif dan kosmopolit bisa terwujud tanpa halang dan sekat ideologi transnasional sebagai duri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun