Mohon tunggu...
Arief Nur Rohman
Arief Nur Rohman Mohon Tunggu... Guru - Manusia

Pegiat Moderasi Beragama Provinsi Jawa Barat. Menaruh minat pada Pendidikan, Pengembangan Literasi, Sosial, Kebudayaan, dan Pemikiran KeIslaman.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Paradoks Guru Honorer

17 Juli 2021   16:20 Diperbarui: 17 Juli 2021   17:30 486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Terdapat dua paradoks yang dialami guru honorer, regulasi dan distribusi guru yang tidak merata. (Sumber: Dokumentasi Pribadi) Desain By. Canva

Oleh sebab itulah, distribusi guru akan menjadi persoalan selama tidak dibarengi dengan aturan dan pengelolaan yang jelas. Semakin tidak merata guru di daerah, maka semakin banyak pula guru honorer akan terus bertambah. Inilah paradoks kedua.

Dua paradoks guru honorer inilah yang terus tumbuh di tengah-tengah geliat pembangunan pendidikan kita, regulasi dan distribusi guru menjadi indikator utama untuk membenahi agar tidak terjadi paradoks yang berkelanjutan. Ditambah dengan banyaknya perguruan tinggi yang membuka program studi keguruan dan ilmu pendidikan, akan bertambah banyak pula guru honorer. 

Jika hal tersebut tidak dibarengi dengan kualitas, kompetensi, dan keahlian maka hal tersebut menjadi bumerang yang balik menyerang bangunan pendidikan kita yang selama ini kita bangun bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun