Mohon tunggu...
Arief Nur Budiman
Arief Nur Budiman Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Aku Pasti Bisa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Terpaku Rindu

2 Desember 2020   10:30 Diperbarui: 2 Desember 2020   10:39 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dimalam yang dingin

Berselir angin kerinduan

Seakan memeluk tubuh yang ringkih

Lemah tak terjamah

Dimalam yang sunyi

Hanya suara jangkrik yang mengusik

Menemani rindu yang berpadu

Dengan rasa kecewa yang menggebu



Purnama pun telah berlalu

Kau tak kunjung bertamu

Disini ku merindu

Akan hangatnya senyummu

Hari demi hari terus berganti

Ku jalani dengan sendiri

Tak berniat untuk pergi

Karna ku tetap disini menanti



Ku berharap pada sang kuasa

Agar kau datang dan menyambung rasa

Yang sempat terputus oleh arus

Dan tak sempat ku cegah karna berbeda arah

Satu pintaku yang istimewa

Kau hadir membawa bahagia bukan kecewa

Jalani hidup kita berdua

Sampai akhir hayat kita


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun