Mohon tunggu...
Arief
Arief Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Pernah nulis dibeberapa media seperti SINDO, Jurnas, Surabaya Post, Suara Indonesia (dulu dimasa reformasi), Majalah Explo dll. ( @arief_nggih )

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Presiden "Ingusan" Korut Kim Jong Un Permalukan Malaysia

2 April 2017   06:17 Diperbarui: 4 April 2017   18:27 16486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dibunuhnya Kim Jong Nam oleh agen-agen Korut telah memberikan panggung baru bagi Presiden "Ingusan" Korut Kim Jong Un. Sosok Presiden paling muda dalam sejarah dunia modern sempat diragukan saat menggantikan ayahnya Kim Jong Il sebagai pemimpin Korea Utara. Terlebih Jong Un yang pernah sekolah di Eropa diyakini telah berkurang "semangat konfrontasinya" dengan Amerika Serikat. Usia muda, sekolah di barat dan penguasaan militer yang kurang menjadi handycap bahwa sosok Kim Jong Un dipredikasi hanya akan menjadi awal dari keruntuhan dinasti Kim dalam memimpin Korut dan diyakini Korut akan runtuh seperti negara-negara Eropa Timur yang dulu terafiliasi ke Blok Timur Soviet yang berbondong-bondong masuk ke Blok Eropa (NATO).

Kim Jong Un lebih galak dibandingkan Presiden Korut lainnya

Persepsi publik salah total, bahkan Kim Jong Un bahkan lebih berani dibandingkan kakek dan ayahnya. Tercatat di Pemerintahannya yang masuk belum lama, sudah melakukan uji coba nuklir yang menyamai ayahnya. Sudah meluncurkan rudal jarak menengah dan jauh lebih banyak dari ayahnya. Yang belum terjadi adalah "percobaan" konfrontasi langsung dengan Korea Selatan seperti kasus tenggelamnya kapal patroli AL Korsel ataupun penyerangan artileri Korut yang menyebabkan tewasnya 4 marinir Korsel dan evakuasi besar-besaran di dekat perbatasan. Rupaynya Jong Un lebih fokus pada pengembangan teknologi roket luar angkasa yang diyakini sebagai kamuflase pembuatan rudal balistik antar benua yang diyakini dapat menjangkau Alaska Amerika Serikat. Sikap nekat Jong Un memaksa Amerika Serikat memasang sistem anti-rudal Terminal High Altitude Area Defense (THAAD)  di Korea Selatan, sebuah sistem pertahanan anti rudal tercanggih dan terbaru Amerika Serikat.

Pembunuhan Kim Jong Nam adalah serangan "Internasional" pertama Presiden Kim Jong Un

Siapakah Kim Jong Nam?,....kakak tiri dari Kim Jong Un yang tentunya tidak memiliki kekuatan politik apapun, karena di Korut "Presiden" take overall. Kim Jong Nam yang bukan siapa-siapa dan tidak memiliki kekayaan maka kemana-mana juga tanpa pengawalan. Pembunuhan dengan metode "klip video Frank" memanfaatkan Siti Asiyah dari Indonesia dan seorang perempuan lagi dari Vietnam sebenarnya adalah lelucon yang tidak lucu, dilakukan di bandara lagi yang tentu banyak CCTV. Tetapi lebih pada Proyek Internasional pertama Kim Jong Un untuk tunjukkan eksistensi diri. Lebih hebat jika gunakan cara pembunuhan "Munir" dengan diracun di cafe atau pembunuhan "Mirna" yang konon dilakukan Jessica Wongso yang sampai buat "mumet" aparat kepolisian dalam mengungkapnya. 

Ada pesan tersembunyi ala "Kim Jong Un" pada proyek internasional pertama di Asia Tenggara.

Tamparan pada PM Najib, Tamparan pada Malaysia

Ketika Malaysia bergerak cepat dengan melakukan penyelidikan dan memburu agen-agen Korut termasuk upaya memeriksa agen Korut yang bersembunyi di kedutaan besar Korut di Malaysia,, langsung disikapi dengan "penahanan/penyanderaan" 11 warga Malaysia untuk bargaining position dengan tuntutan agar jenasah Kim Jong Nam diserahkan ke Korut. Gertakan Kim Jong Nam berhasil dan membuat Malaysia mengalah dengan akan mengirimkan jenasah Kim Jong Nam. Semakin cerdik dan berada diatas angin, Korut hanya melepas 2 warga Malaysia dan tidak 11 orang. Ini taktik yang jitu dari Kim Jong Un sang maestro baru Korut. Langkah ini akan terus dimainkan sampai "agen-agen" Korut keluar sepenuhnya dari Malaysia.

Nampak kegarangan Malaysia saat konflik ambalat ataupun lainnya hanyalah "singa ompong saja". Sikap keras dari Kim Jong Un telah membuat Malaysia untuk "ngeper". Bagaimana jika ada diplomat/warga Malaysia yang disandera "ISIS" yang pasti lebih tidak punya aturan antar negara?. Ya....kasus kematian Kim Jong Nam menunjukkan kelemahan Malaysia, dilain pihak adalah panggung internasional pertama yang sukses dari rezim Korut Kim Jong Un.

Hal ini tentu akan menambah pusingggg......Amerika Serikat dan sekutunya Jepang - Korea Selatan.

Selamat menikmati pertunjukan Presiden "Ingusan" Korut Kim Jong Un selanjutnya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun