Mohon tunggu...
Arief
Arief Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Pernah nulis dibeberapa media seperti SINDO, Jurnas, Surabaya Post, Suara Indonesia (dulu dimasa reformasi), Majalah Explo dll. ( @arief_nggih )

Selanjutnya

Tutup

Money

Dulu Membanggakan, BUMN Ini Sekarang Terpuruk

22 Januari 2018   09:01 Diperbarui: 22 Januari 2018   09:37 3084
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam seri tulisan ini, akan menyoroti BUMN yang sudah Go Public yang dulu jagoan, lalu sekarang kinerjanya memburuk. Terlebih BUMN tersebut bergerak dibidang pengolahan/pengelolaan Sumber Daya Alam yang tidak dapat diperbaharui. Ada 3 (tiga) BUMN yang akan dikritisi, agar kedepannya kinerjanya mudah-mudahan meningkat kembali. BUMN tersebut adalah PT. Aneka Tambang (Tbk), PT. Semen Indonesia (Tbk) dan PT.Perusahaan Gas Negara (Tbk). Bagaimana dengan PT Krakatau Steel (Tbk)?, BUMN ini relatif masih baru melantai di bursa saham dan kinerjanya tidak bagus-bagus amat sejak melantai di bursa.

Kapan 3 BUMN jagoan tersebut memiliki kinerja tertinggi, atau proses kinerja tertinggi yang ditunjukkan dengan keuntungan dan harga saham. Keuntungan menunjukkan kinerja saat ini, dan harga saham menunjukkan persepsi investor terhadap masa depan 3 BUMN tersebut. Tentu akan menarik jika membandingkan

PT Aneka Tambang (Persero) Tbk /  ANTAM

Dibawah kepemimpinn Alwinsyah Lubis yang menjabat selama 2 periode, diakhir kepemimpinannya mencatat keuntungan tertinggi di tahun 2012 sebesar Rp 2,99 triliun https://ekbis.sindonews.com/read/728758/32/2012-laba-bersih-antam-naik-55-1363663526 . Bahkan di tahun 2013 ANTAM merupakan perusahaan tambang satu-satunya di Indonesia yang masuk best of the best AWARD 2013 untuk 50 perusahaan di Indonesia.  Namun tahun 2017, sesuai release Juli 2017, ANTAM masih rugi Rp 502 miliar dan diprediksi keuntungan 2017 hanya Rp 118,1 miliar. Atau kinerja ANTAM turun dari capaian tertinggi 2012 dari Rp 2,99 triliun menjadi Rp 118,1 miliar atau turun 960%.

Pembentukan Holding BUMN tambang dengan INALUM sebagai induk menunjukkan bahwa kesaktian ANTAM sudah mulai sirna. Terlebih jika rencana Pemerintah ambil 51% divestasi saham Freeport terlaksana dengan ditunjuknya INALUM untuk mengeksekusi rencana tersebut, maak Freeport akan menjadi salah satu anak usaha INALUM. Fokus investasi tentu saja akan beralih ke Freeport dibandingkan ANTAM.

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk

Semen Indonesia Mencatat keuntungan tertinggi di tahun 2014 sebesar Rp 5,6 triliun saat pergantian Dirut dari Dwi Soetjipto ke Suparni (Nopember 2014), ketika Dwi Soetjipto diangkat menjadi Dirut Pertamina http://britama.com/index.php/2015/03/laba-bersih-semen-indonesia-mencapai-rp565-triliun-tahun-2014/. Masuk daftar best of the besat FORBES adalah langganan bagi Semen Indonesia, bahkan di tahun 2012, 2013 dan 2014 secara berturut-turut masuk di daftar 2.000 perusahaan terbesar.

Ditahun 2012 berada diperingkat 1.674 dan di tahun 2013 berada di peringkat 1.425. Kinerja terus turun, laba di tahun 2017 diprediksikan berada di kisaran Rp 1,6 triliun sd Rp 1,8 triliun, karena kinerja terus turun dan sampai triulan 3 tahun 2017 kinerjanya anjlok 50% http://investasi.kontan.co.id/news/laba-semen-indonesia-anjlok-50-hingga-kuartal-3 dengan laba Rp 1,46 triliun

PT Perusahaan Gas Negara (PGN) (Persero) Tbk

PGN mencatatkan keuntungan tertinggi di tahun 2011 yaitu sebesar Rp 6,24 triliun https://www.sahamok.com/2011/03/30/laporan-keuangan-tahunan-2010-pgas-perusahaan-gas-negara/ saat dipimpin oleh Hendi Prio Santoso dan rutin masuk ke daftar Forbes Global 2000; bahkan disaat penurunan harga minyak dunia yang berimbas juga pada rendahnya harga jual gas, PGN di tahun 2015 masih masuk ke daftar Forbes Global 2000 https://www.sahamok.com/2011/03/30/laporan-keuangan-tahunan-2010-pgas-perusahaan-gas-negara/.

Saat ditinggalkan Hendi Prio Santoso di tahun 2016 (dicopot dari Dirut pada RUPS Mei 2017 karena masa jabatannya sudah habis) mencatatkan laba di tahun 2016 sebesar RP 4 triliun. Pada triwulan 3 tahun 2017 PGN mencatatkan laba Rp 1,3 triliun atau turun  60% dibandingkan laba di periode yang sama tahun 2016 sebesar Rp 3,23 triliun.  

(Bersambung, nantikan tulisan berikutnya membahas kinerja per perusahaan : ANTAM, Semen Indonesia, PGN.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun