Mohon tunggu...
Arief Noviandi
Arief Noviandi Mohon Tunggu... Konsultan - Praktisi Teknologi Informasi dan Komunikasi

Penyuka Caffe Latte dan Cappucino, tak kuat kopi hitam. Suka menyelami kata-kata dan grafis di media sosial.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Bali Aman, "Wisata Bencana" Jawaban untuk Pariwisata Bali dan Indonesia

6 Desember 2017   11:18 Diperbarui: 6 Desember 2017   11:33 1146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kopi memang pahit, bahkan berisiko meningkatkan asam lambung dan darah tinggi, namun bila dikemas secara serius dengan kemasan yang tepat, kopi saat ini menjadi berlipat-lipat nilai ekonomisnya dan dapat menaikkan derajat para peminumnya.

Ketika di media sosial ramai atau tepatnya diramaikan dengan tanggapan negatif pernyataan Presiden Joko Widodo tentang letusan Gunung Agung yang bisa menjadi atraksi wisata tambahan bagi wisatawan, terus terang saya berfikir sebegitu parahkah pengaruh micin sehingga menghalangi orang untuk tidak bisa berfikir secara positif dari pernyataan tersebut.

BNPB sebagai badan yang paling berkepentingan dalam penanggulangan bencana, memang telah umumkan status Gunung Agung saat ini masih dalam status Awas, atau berada di level tertinggi untuk status kebencanaan. Namun BNPB juga menginformasikan bahwa selama diluar status yang diperingatkan, yaitu maksimal 10 KM dari puncak Gunung Agung, situasi tetap aman. Bali tetap aman.

AirNav pun hingga saat ini masih tetap menyatakan kondisi penerbangan dari dan ke Bandara Ngurah Rai, Bali tetap aman untuk dilintasi. Dan faktanya, walaupun sempat pernah ditutup selama dua hari, saat ini Bandara Ngurah Rai masih normal beroperasi.

Lihat juga foto-foto selfie para wisatawan asing dan lokal berlatarkan  erupsi gunung Agung betebaran di dunia maya, yang menunjukkan kepada dunia bahwa pernyataan Presiden Jokowi terkait atraksi tambahan wisata merupakan suatu kebenaran. Bahkan tagar #BaliTetapAman pun sempat menjadi trending di platform twitter pasca erupsi magmatik gunung Agung.

Pihak-pihak yang menyinyiri pernyataan Jokowi tersebut bisa jadi memang hanya fokus untuk menyerang personal seorang Jokowi sehingga lupa, bahwa di saat yang sama Pemerintah melalui koordinasi BNPB bersama-sama dengan stakeholder lainnya, seperti Pemda Bali, BPBD, Basarnas, Tni dan Polri tengah melakukan aktivitas-aktivitas penanggulangan bencana yang bisa saja berdampak buruk pada personil mereka, bahkan berisiko kehilangan jiwa mereka.

Mereka juga seperti melupakan kebutuhan penduduk Bali yang selama ini mayoritas hidup dari pariwisatanya. Presiden Jokowi sudah tepat sekali mengeluarkan pernyataan tersebut untuk mengamankan penghidupan penduduk Bali dan sumber PAD Bali ke depannya pasca erupsi. Ingat, erupsi gunung Agung sebelumnya berlangsung selama setahun yang bila ini dibiarkan akan menjadi sangat krusial bagi Indonesia yang membutuhkan Bali sebagai gerbang masuk pariwisata di Indonesia.

Di luar itu, warga Indonesia terbukti sangat kreatif dan kuat dalam menjalani hidup. Kita bisa lihat bagaimana kasus lumpur Lapindo yang sekarang bertranformasi menjadi destinasi wisata, hamparan pasir bekas abu letusan gunung Merapi menjadi tempat yang sempurna untuk wisata otomotif menggunakan jeep-jeep terbuka, dan yang terkini adalah foto-foto selfie netizen yang betebaran di dunia maya berlatarkan erupsi Gunung Merapi.

Seperti halnya kopi hitam, wisata bencana terasa menyeramkan dan mencekam hingga bisa berbahaya bagi kesehatan dan keamananan, namun bila dikemas dengan baik akan menjadi alternatif wisata yang menghasilkan dan mengamankan nama baik Indonesia di dunia pariwisata.

Ayo singkirkan cappucinno dan caffe latte anda, kita seruput kopi hitam dulu untuk hari ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun