Mohon tunggu...
Arief Koes
Arief Koes Mohon Tunggu... Petani - Belajar Menulis

Pembelajar dan suka berkebun

Selanjutnya

Tutup

Politik

Siapa Sosok Tepat Pengganti Anies Baswedan?

4 Oktober 2022   20:48 Diperbarui: 5 Oktober 2022   08:12 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Fuad Najib on Unsplash 

Di antara tiga nama yang diajukan DPRD Jakarta di atas, saya melihat sosok Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri, Dr. Bahtiar, sebagai sosok yang pantas dan layak dipertimbangkan oleh Presiden Joko Widodo menjadi Pj Gubernur DKI Jakarta.

Setidaknya, saya melihat itu dari sisi rekam jejak, dan 3 alasan lainnya.

Dr. Bahtiar menjabat sebagai Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri (Eselon I) sejak medio 2020 lalu. Sebelumnya, Ia menjabat sebagai Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kemendagri. Jauh sebelumnya, lulusan STPDN tahun 1995 ini pernah menempati posisi Kasubdit Ormas Ditjen Polpum Kemendagri.

Dia juga pernah menjabat Kabag Perundang-Undangan Ditjen Polpum Kemendagri. Bahtiar pun aktif dalam perumusan peraturan perundangan-undangan terkait kepemiluan. Praktis, sebagai seorang birokrat dia sudah melalang buana dengan beragam pengalaman. 

Tak hanya itu, Bahtiar sudah berpengalaman menjadi Pj Gubernur. Hal ini dilakoninya saat ditugaskan Mendagri Tito Karnavian menjadi Penjabat Sementara (Pjs) Gubernur Kepulauan Riau, menggantikan Isdianto yang cuti untuk mengikuti Pilkada 2020.

Bahtiar saat menjadi Pjs Gubernur Kepri, Foto: Humas Pemprov Kepri
Bahtiar saat menjadi Pjs Gubernur Kepri, Foto: Humas Pemprov Kepri

Selain soal rekam jejak, saya memperhatikan ada beberapa hal yang layak menjadikan Bahtiar ini sosok Pj Gubernur DKI Jakarta.

Pertama, Netral. Bahtiar jelas seorang birokrat murni yang berkarier di Kemendagri. Ia tidak memiliki latar belakang politik praktis.

Selain itu, sebagai eselon I Bahtiar juga kerap mengumandangkan pentingnya netralitas ASN.

Netralitas ini sangat urgen dipertimbangkan, mengingat pada 2024 mendatang akan ada hajatan politik akbar, yaitu Pemilu dan Pilpres 2024.

Dengan dipimpin seorang birokat tulen, pemerintahan DKI Jakarta bisa berjalan optimal tanpa ada sekat-sekat politik, dan/atau hanyut terbawa arus politik praktis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun