Mohon tunggu...
Arief Herlambang
Arief Herlambang Mohon Tunggu... Lainnya - Hanya seorang penulis biasa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Alasan Kenapa Skripsi Tidak Menjadi Kewajiban, Namun Hanya Opsi

27 Maret 2021   14:15 Diperbarui: 27 Maret 2021   14:15 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

^Skripsi adalah istilah yang digunakan di Indonesia untuk mengilustrasikan suatu karya tulis ilmiah berupa paparan tulisan hasil penelitian sarjana S1 yang membahas suatu permasalahan/fenomena dalam bidang ilmu tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku. Skripsi merupakan salah satu syarat yang wajib dipenuhi bagi mahasiswa jenjang sarjana. Setiap mahasiswa sarjana di segala jurusan mau tak mau harus menyelesaikannya jika ingin lulus dengan cepat. Ini membuat tidak sedikit mahasiswa mengalami kesulitan atau kendala karena pembuatan skripsi tersebut yang terasa sulit dan ribet untuk dikerjakan. Hal ini juga membuat banyak mahasiswa terpaksa mengalami pengunduran kelulusan akibat terkendala skripsi tersebut. Seharusnya skripsi tidak menjadi syarat kewajiban untuk kelulusan karena tidak semua jurusan cocok untuk mengerjakan skripsi seperti mahasiswa jurusan teknik. Untuk itu ada beberapa alasam mengapa skripsi lebih tepatnya menjadi pilihan saja bukan sebagai kewajiban.

Tidak semua jurusan cocok untuk membuat skripsi. Seperti yang telah di sebutkan sebelum nya bahwa tidak semua jurusan cocok untuk membuat karya ilmiah atau skripsi ini. Penulisan skripsi harus menyertai penelitian, penulisan akademis yang benar benar tepat untuk dibuat. Kalau penelitian mungkin bisa saja semua jurusan pernah melakukan nya. Akan tetapi untuk penulisan skripsi ini sangat perlu memperhatikan setiap tulisan yang dibuat. Penulisan ini tentu nya tidak boleh sembarangan, harus memperhatikan teknik penulisan nya seperti huruf kapital,  tanda baca, paragraf, dan sebagainya. Ini tentu nya tidak semua jurusan memperhatikan penulisan saat pembelajaran di kuliah, seperti mahasiswa jurusan teknik, komputer, dan sebagainya. Mahasiswa seperti jurusan teknik mesin seharusnya tidak mengerjakan skripsi, tetapi diberikan tugas seperti karya nyata di bidang otomotif.

Menyulitkan mahasiswa. Sudah tidak menjadi rahasia umum bahwa banyak mahasiswa yang terkendala kelulusan nya akibat skripsi ini. Hal ini disebabkan karena banyal hal yang harus dibuat dengan maksimal sehingga mahasiswa harus merevisi skripsi nya. Belum lagi menghubungi pembimbing skripsi nya yang kadang sulit untuk dihubungi sehingga mahasiswa terpaksa untuk menunggu. Akibat nya, ini membuat mahasiswa menjadi jenuh atau bosan sehingga membuat mahasiswa lebih memilih untuk menunda penulisan skripsi nya.

Lebih baik tugas akhir nya disesuaikan dengan jurusan nya. Di indonesia, kebanyakan universitas nya menetapkan skripsi sebagai tugas akhir dari kelulusan sarjana. Di negara maju atau luar negeri sana memiliki sistem yang berbeda. Contoh nya adalah Amerika Serikat yang menetapkan tugas akhir seperti karya desain yang dibimbing langsung oleh professor. Negara lain yang tidak ada sistem skripsi adalah Turki. Di Turki sistem nya adalah pada tahun ketiga kuliah minimal IP nya harus 1.8. Roida Hasna Afrilita mahasiswa yang pernah kuliah di Turki menambahkan bahwa sistem pendidikan di sana sedikit berbeda. Kalau di Indonesia kita mengenal istilah skripsi, lain halnya dengan Turki. "Salah satu yang berbeda adalah buat kita yang mau masuk tahun ketiga kuliah, minimal IP harus 1.8 dengan skala IP 0-4. Selain itu, di sini nggak ada skripsi kayak di Indonesia." Ungkap Roida. Dengan mengganti tugas akhir seperti ini mahasiswa menjadi tidak terbebani akibat skripsi yang terlalu ribet.

Itulah beberapa alasan kenapa seharusnya skripsi tidak menjadi syarat wajib kelulusan mahasiswa sarjana. Dengan mengganti skripsi dengan tugas akhir yang lain sesuai dengan jurusan nya membuat mahasiswa menjadi lebih merasa lebih ringan dalam mengerjakan nya. Mungkin dengan menerapkan sistem seperti ini membuat sistem pendidikan jenjang sarjana di Indonesia menjadi lebih baik.

^ Buku Paduan Skripsi oleh Farid Hamid, S.Sos., M.Si dan Drs. A. Rachman, M.M., M.Si.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun