Mohon tunggu...
Arief Budimanw
Arief Budimanw Mohon Tunggu... Konsultan - surveyor

rumah di jakarta..

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pak Jokowi Marah: Asal untuk Rakyat, Asal untuk Negara, Saya Pertaruhkan Reputasi Saya!

28 Juni 2020   23:25 Diperbarui: 29 Juni 2020   00:03 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Minggu Malam, pukul 22.45 terdengar di layar  televisi , kebetulan saat  itu selesai menonton LUCY, film seru yang penuh darderdor.  Langsung memindahkan ke MetroTv yang  sedang menayangkan pidato presiden Jokowi dalam rapat kabinetnya. Nada bicaranya keras.

"Kerja kita biasa-biasa saja. Ini kerjanya memang extraordinary! Perasaan ini tolong sama. Kita harus sama perasaannya. Tindakan-tindakan kita , keputusan dan kebijaksanaannya adalah harus suasana krisis!"

Saat ini kita sedang krisis, namun rasa itu tidak terlihat dalam keputusan dan kebijakan yang diambil para menteri presiden. Gaji para petugas kesehatan terlambat. Usaha rakyat kecil dan menengah megap-megap. Perusahaan besar mulai memecat karyawannya.

Namun keputusan yang diambil pemerintah tidak  membantu meringankan beban masyarakarat. Entah itu rakyat biasa maupun para pengusaha. Malah terkesan menambah beban. Entah itu lewat PPDB yang berdasarkan umur ataupun zonasi,  maupun lewat adanya keharusan memiliki SIMK jika akan bepergian. 

Selama ini Presiden selalu berada di istananya. Semua pengambilan keputusan dan rapat dilakukan lewat jarak jauh. Lewat daring. Informasi yang diterima sudah pasti berasal dari laporan yang diberikan para menterinya.

Baik atau jelek, benar atau salah, semua informasi yang  diterima sudah tersaring dahulu. Sehingga berita yang diterimanya benar-benar aman. Aman menurut siapa- saya tidak tahu.

"Asal untuk rakyat, asal untuk Negara, saya pertaruhkan reputasi saya. " Tegasnya.

Nah kemarin, Presiden ke  Surabaya, turun blusukan. Pakai pakaian sesuai protokol kesehatan. Setelah kunjungan presiden ke Surabaya dan Banyuwangi, ternyata banyak hal yang beliau temukan. Mata elangnya melihat kenyataan dan langsung tahu apa yang harus dilakukan.

Salah satunya adalah demo para supir angkutan barang yang dipaksa melakukan rapid test.  Dan setelah dipelajari  olehnya langsung diputuskan bahwa masa berlaku hasil rapid test jadi 14 hari dari cuma 3 hari. Keputusan yang cepat, tepat dan sangat ditunggu para sopir di situ.

Kita merindukan blusukan beliau, agar semua informasi  kesusahan yang dirasakan rakyat dijalanan dapat terlihat olehnya. Namun tidak mungkin beliau  blusukan terus untuk mencari informasi di lapangan. Apa gunanya menteri,   masa harus presiden terus yang terjun ke lapangan melihat kondisi rakyatnya. 

Karenanya  keluar ancaman: 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun