Mohon tunggu...
Arief Budimanw
Arief Budimanw Mohon Tunggu... Konsultan - surveyor

rumah di jakarta..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gerbong Maut Bondowoso Versi Belanda, Tidak Sengaja

23 Juni 2020   22:34 Diperbarui: 23 Juni 2020   22:56 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tiga gerbong kereta api tanpa jendela dan ventilasi berisi penuh pejuang indonesia yang tertangkap, ilustrasi oleh ariefbw

Hari itu Minggu 23 November 1947, sejumlah marinir di Bondowoso akan naik kereta untuk melakukan perjalanan ke Surabaya dan dari sana langsung ke Belanda dengan kapal. Namun, kejutan besar menunggu mereka .

Komandan Batalyon Infanteri Kedua, Letnan Kolonel Marinir H.A.G. van der Hardt Aberson, telah memimpin sebuah pertemuan di mana keputusan diambil untuk mengangkut 100 tahanan ke Surabaya untuk penahanan lebih lanjut.  

Menggunakan  kereta api. Komandan menyerahkan tugas  ini kepada bawahannya. Diputuskan bahwa tiga gerbong barang akan digunakan untuk transportasi, yang akan digabungkan di Bondowoso ke kereta jurusan ke Surabaya.

Sub-komandan tidak menunjuk seorang komandan transportasi, atau personil keamanan, tetapi merekrut  marinir yang mau pulang. Seorang penulis utama sersan adalah pangkat tertinggi dan diangkat sebagai komandan transportasi. Pria itu tidak pernah terlibat dalam kegiatan operasional apa pun, karena selalu dibelakang meja.

Komandan menambahkan: "Sebelum perjalanan pulang Anda, tolong bantu saya, saya punya cangkir kotor untuk Anda.  Tiga gerbong dengan seratus tahanan, yang harus dibawa ke Surabaya. Di Surabaya orang siap untuk mengambil alih para tahanan ini ".

Mereka juga diminta untuk menutup pintu gerbong, mencegah tahanan  untuk melarikan diri dan diingatkan bahwa penduduk tidak diizinkan untuk berada di dekat gerbong di stasiun nantinya.

Apa yang salah?

Itu bukan transportasi pertama dengan tahanan. 53 transportasi sudah dilakukan di Jawa Timur, dengan sekitar 3.000 tahanan diangkut tanpa insiden.  Anehnya,  pada transportasi  tahanan  sehari sebelumnya,  empat orang tewas. Ketika hal ini diperhatikan, Susana didalam sangat panas. 

Kemudianp Pintu dibuka dan minuman serta makanan disediakan . Sayangnya hal ini tidak dikomunikasikan pada pemimpin transportasi tanggal  23 November 1947. Sang mariner  tidak tahu apa-apa dan tidak beritahu kejadian sehari sebelumnya.  Apalagi  dia takut jika tahanan melarikan diri, bisa gagal mudik ke Belanda.

 Hari itu sangat panaas, sekitar empat derajat lebih banyak dari biasanya. Gerbong barang tidak dilengkapi untuk transportasi penumpang. Sebuah gerbong yang tidak terlalu besar, berisi 38 tahanan, memiliki atap baja, nyaris tanpa celah dan membuatnya  jadi  oven roti yang menyala. Semua dikukus didalamnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun