Mohon tunggu...
Arief Budiman
Arief Budiman Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger Newbie

I'm Simple Man

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowikan Bogor Menggema di Aksi Grebek Pasar

3 Maret 2019   18:46 Diperbarui: 3 Maret 2019   19:40 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BOGOR - Sejumlah pasar tradisional, pasar rakyat hingga pasar kaget wilayah Bogor di grebek oleh keluarga relawan pemenangan Jokowi-Amin tim 7,total terdapat 33 titik pasar yang disambangi baik di wilayah Kabupaten maupun di Kota Bogor. Tagline "Jokowikan Bogor" menjadi pokok aksi sekaligus target paslon 01 untuk memenangkan kontestasi pilpres 2019 di dapil gemuk ini.

Adapun keluarga relawan tim 7 meliputi Posraya Indonesia, Timbul Sehati Indonesia, Laskar Cahaya Timur Indonesia (LCT), Relawan Senyum Penuh Damai (Sepeda), Paguyuban Tunggal Rasa Garamiro, Relawan Kerja Cerdas Ikhlas (KCI) dan Gerakan Rakayat Nusantara (GRN).

Pasar dipilih sebagai sendi utama ekonomi kerakyatan, terlebih Jokowi dalam setiap kunjungan gemar mengunjungi pasar. Hasil kerja bidang ekonomi, pertanian, industri hingga pokok kebijakan program pro rakyat bertemu di pasar hingga menentukan harga yang layak. Campur tangan pemerintah sangat dominan, ungkap Arif Budiman, Sekretaris Wilayah DPC Posraya Indonesia Bogor yang ditemui di Pasar Kaget Griya Kenari Mas, Cileungsi.

dokpri
dokpri
"Jika ingin memenuhi sandang dan pangan, masyarakat pasti pergi ke pasar.  Kebijakan dan keberpihakan Jokowi terhadap alat pertanian dan penyediaan pupuk menentukan harga jual pangan. Jalur distribusi juga menentukan, terlebih membuat infrastruktur yang baik," ungkap Arif.
Ketua Umum Posraya Indonesia, Jefri Gunawan, menyatakan bahwa Jokowi tidak lepas memperhatikan rakyatnya baik level besar hingga yang terkecil. Masyarakat bisa menilai secara rasional, produksi pangan nasional tetap handal dan sampai sejauh ini harga dalam kondisi normal. Bicara besar tentang dampak kurs Dolar, ekonomi dunia yang melemah dan hal pesimis lainnya justru menimbulkan hal yang negatif di masyarakat.

"Harga pangan sandang murah, terjangkau, lokasi dekat dan stok stabil itu yang dibutuhkan masyarakat. Nyatanya ditengah gempuran pesimisme terhadap Jokowi hingga hujaman hoax, ada satu hal kecil dan vital yang terus Presiden pantau dan jaga, yakni stabilitas harga di pasar," kata Jefri.

Dalam pantauan, masyarakat tetap berpijak kepada pasar tradisonal. Disparitas harga tidak terlampau tinggi antar satu pasar dengan lainnya. Stok tetap terjaga dan tak pernah sepi. Ekonomi bisa dianggap ambruk dan punah bila pasar sudah kehilangan pembeli, buktinya semakin ramai dan bertambah. Atas dasar itu melalui pasar gerakan Jokowikan Bogor harus didukung karena menyakut daerah mata pencaharian kami, ungkap salah satu pedagang Pasar Kenari Mas.

dokpri
dokpri
Para pedagang dan pembeli yang ditemui berharap kondisi ini akan terus berlangsung, mereka serempak menolak politisasi negatif terhadap pasar terutama mengenai lonjakan harga. Masing-masing pasar punya karakter berdasarkan gaya pembeli dan kultur masyarakat. Pedagang tempe menyatakan bahwa tempe yang dijualnya besar, panjang dan tebal karena itu yang dicari. Kalau yang setipis kartu ATM sudah pasti keripik tempe dan kasihannya dia jadi korban seakan-akan tipis tidaknya menandakan ekonomi rakyat sudah susah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun