Mohon tunggu...
Sastra Kita
Sastra Kita Mohon Tunggu... Penulis - Seputar Seni dan Sastra

Penulis, Sastrawan, Penyair, dan Dramawan

Selanjutnya

Tutup

Seni

Pentas Teater Maling Sandal 3 Dihadiri Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim

29 Agustus 2022   13:07 Diperbarui: 29 Agustus 2022   13:11 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
wakil wali kota Bogor bersama aktor MS3-dok YBHB 27/08/2022

Dok-YBHB 27/08/2022
Dok-YBHB 27/08/2022

Dok-YBHB 27/08/2022
Dok-YBHB 27/08/2022

Dok-YBHB 27/08/2022
Dok-YBHB 27/08/2022

Pementasan teater Maling Sandal 3 telah sukses digelar malam tadi di gedung Kemuning Gading dengan menghadirkan bintang tamu wakil wali kota Bogor Dedie A Rachim yang berperan sebagai Hakim Ketua sosok figur terhormat yang akan membebaskan Savitri dari vonis 10 tahun penjara di Pengadilan Negeri sebelumnya.

Penokohan Savitri sang pelukis sandal dari Srikandi Kanvas yang diperankan oleh Natasya Alya siswi MAN 1 kota Bogor cukup piawai membawakan perannya. Ungkapan yang tersirat dari apa yang dilontarkannya mencerminkan penderitaan sepihak atas putusan 10 tahun penjara dipersidangan sebelumnya.

Hadi Suryo yang diperankan oleh Felix Haris tak lain adalah suami dari Ningsih diperankan oleh Nabilah Vivian diplotasikan sebagai tokoh antagonis yang telah merebut lukisan Savitri dan menjebloskannya ke dalam penjara.

"Ini persoalan keserakahan pada harta dan tahta semata, dan naskah Maling Sandal tak berkaitan dengan unsur politik maupun sara," ujar Hariansyah selaku team kreatif.
 
Adapun konsep pergelarannya mengusung drama realis yang turut pula disematkan adegan Nyi Guru Gandawati diperankan oleh Siti Aulia Rachmaniar bersama 4 Srikandi Kanvas Pramesti, Sundari, Triasmi dan Wardani yang diperankan oleh Laila Sayidah, Salma Aqila, Naila Alysha dan Azzahra Sufyan sebagai simbol pemujaan akan keberadaan semesta alam dalam tungku sebuah penghambaan yang dikemas romantik berbalut absurdisme.

Mengadopsi sebuah cerita dari gunung Lawu tentang sebuah desa yang hilang dimana menurut keyakinan dari sang penulis naskah Arief Akbar Bsa bahwa desa tersebut adalah wujud keberadaan 14 Srikandi Kanvas bersama gurunya eyang Warno. Ada satu muridnya yang paling menonjol bernama Savitri telah melukis lukisan maha karya bergambar sandal.

Pada lukisan itu disematkan darah Savitri karena di akhir goresannya cat warna merah telah habis tak tersisa hingga dituangkanlah tetes demi tetes darah Savitri mewarnai lukisan sandal tersebut hingga selesai sepenuhnya.
Eyang Warno setelah melihat lukisan tersebut begitu terkejut dan bergetar tubuhnya dan bersabda "Bahwa siapapun yang memiliki lukisan itu akan kaya raya, makmur hidupnya, bergelimang harta dan tahta."

Bukan saja tokoh Hadi Suryo dan Ningsih yang hiruk pikuk bernafsu ingin menguasai lukisan Savitri tersebut, nampak pula tokoh Pratiwi yang diperankan oleh Resti Vicka dan beberapa figur Srikandi Kanvas lainnya turut mengambil andil besar akan keberhasilannya merebut lukisan tersebut serta memenjarakan Savitri atas vonis 10 tahun penjara di Pengadilan Negeri.

Kemudian datanglah tokoh Algor yang diperankan oleh Fadil Idris tak lain putra dari Savitri berusaha keras untuk membebaskan ibunya atas vonis 10 tahun penjara dengan membuka persidangan Peninjauan Kembali.

Dari bukti-bukti yang disodorkan oleh team pengacara yang diperankan oleh Imelzyaska Nazla, Refianisa Faqihah dan Fiqri Surya berhasil mampu meyakinkan majelis hakim untuk membebaskan Savitri dari segala tuduhan dan dakwaannya di sidang sebelumnya serta menggugurkan segala dakwaan Jaksa Penuntut Umum yang diperankan oleh Kayla Hanifa dan Rifki Munawar.

Figur Hakim Ketua yang diperankan oleh wakil wali kota Dedie A Rachim terkesan menjadi barometer atas penindasan dan keserakahan yang harus diberangus. Terlihat dan terdengar lantang teriakan-teriakan para ekstras dari kursi pengunjung yang sangat gaduh meminta keadilan atas persidangan Savitri. Yang salah tetaplah salah dan yang benar tetaplah benar harus ditegakkan demi hukum atas dasar keadilan. Savitripun dibebaskan dan Hadi Suryo, Ningsih serta Pratiwi harus menanggung dari apa yang telah diperbuatnya dan diganjar masuk ke dalam penjara.

Kesuksesan pementasan Maling Sandal 3 yang digelar di gedung Kemuning Gading ini tak lepas dari kehadiran bintang tamu wakil wali kota Bogor yang telah mampu memberikan sajian teatrikal yang menarik untuk ditonton. Antusias penonton yang berkhidmat menyaksikan pertunjukkannya hingga selesai begitu terasa diimbangi dengan banyaknya yang memberikan apresiasi serta menyatakan kepuasannya telah menonton pementasan MS3.

Sebutlah teteh Riani Agustina asal Cianjur yang sudah hadir untuk menyaksikan pementasannya berujar,"Ngga sia-sia kami datang jauh-jauh buat nonton MS3 yang ternyata bagus banget deh pentasnya sama persis yang ada di apa itu... itu lho yang iklannya kayak ekstrashow gitu deh, ya pokoknya itulah kan bagus tuh aktingnya bikin kita penasaran," ujarnya sembari terkekeh.

Gelaran ini diselenggarakan oleh Komite Teater dan Film Yayasan Budaya Hanjuang Bodas bekerja sama dengan MAN 1 dan SMAN 5 kota Bogor dalam rangka memeriahkan HUT RI ke-77 pada 27 Agustus 2022 pukul 14.00 dan 19.00 WIB di gedung Kemuning Gading Balai Kota Bogor dengan mengusung tema kebersamaan antara bapak dan anak berada dalam satu panggung untuk bermain seni teater.

"Seperti tadi yang sudah dijabarkan oleh anda itu memang benar. Konsep pertunjukkannya menyuguhkan tontonan antara anak dan bapak dimana anaknya adalah para pelajar SMU dan bapaknya adalah pejabat dalam hal ini kami membidik bapak wakil wali kota Bogor untuk peduli dan turut memberikan perhatian khusus pada kegiatan-kegiatan pentas teater semacam ini di kota Bogor yang kita cintai," tukas Angga Mawantien sutradara MS 3 sekaligus mengakhiri kunjungan kami dalam menyaksikan pentas teater Maling Sandal 3 malam tadi.

Hadir pula tokoh-tokoh penting lainnya sebagai bintang tamu yang turut memberikan warna dalam pementasan MS 3 ini seperti Euis Kurniasih Hidayat ketua KPAI Kab. Bogor, Ine Roswianita ketua IWAPI Bogor Susan Mabes DISPARBUD kota Bogor dan Muslih Noor selaku senior artis film Indonesia semakin semarak dan meriah menyajikan pertunjukkan seni teater yang apik dan epik untuk ditonton.

Raditya1214

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun