Mohon tunggu...
Sastra Kita
Sastra Kita Mohon Tunggu... Penulis - Seputar Seni dan Sastra

Penulis, Sastrawan, Penyair, dan Dramawan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ular Tangga Ludo Halma: Kompilasi Puisi Cakrawala Cendrawasih

13 Oktober 2021   02:25 Diperbarui: 19 Oktober 2021   19:01 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Album Cakrawala Cendrawasih


ULAR TANGGA LUDO HALMA
(versi puisi dlm kompilasi lagu cakrawala cendrawasih)

timur ke barat menyapa ragam budaya
cakra cendra wala wasih
sebuah bangsa yang berdiri diatas kaki sendiri

seribu tiga ratus empat puluh suku tersebar di bumi pertiwi
pancarkan cinta kasih yang tak terbilang
menopang kebersamaan
serta menjunjung tinggi nilai nilai kemanusiaan
diatas ambisi tali kekang yang mencekik

bangsaku carut marut
tercabik cabik nestapa berkepanjangan
antrian bangsal rumah sakit
barisan perut buncit busung lapar
daratan penghisap darah
serta tangisan bayi kurang gizi yang menggantung di cakrawala

sebuah tirani tanpa bayang
berdiri pada simpati rasial
mengoyak dan merampas kubah hitam
hingga lunglai layu ditelan keserakahan
menikam laju tarian yamko rambe

kami tetap berdiri
walau kau menjatuhkan berkali kali

kami tetap tertawa
sekalipun kau hadang dengan barakuda

tidak kah kau sadari,,
bagian terbesar dari ibu pertiwi
adalah kami yang berdiri di atas batu peradaban
jeritan ranggasasra ditanah wondama
yang akan membuatmu takjub pada sebuah harapan
tentang lahirnya sebuah janji
ikrar yg membumbung di atas langit
meretas kilau mutiara hitam
melahirkan ribuan bunga bangsa
berjalan pada keyakinan anak negeri yang tak lagi terpasung

dari timur belahan pesisir raja ampat
negeri kulit hitam berambut keriting
bagian dari berlabuhnya matahari terbenam,,
kami memanggilmu,
bangkitlah
bangunlah
dari keterpurukan yang membuatmu bodoh dan bercerai berai,
dan terbanglah tinggi di atas cakrawala cendrawasih
meraih nurani yang perkasa dan bersahaja.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun