Mohon tunggu...
Sastra Kita
Sastra Kita Mohon Tunggu... Penulis - Seputar Seni dan Sastra

Penulis, Sastrawan, Penyair, dan Dramawan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Implan: Sebuah Sarana atau Senjata Modern Menurut Arief Akbar Bsa

21 September 2021   11:40 Diperbarui: 6 Januari 2023   06:50 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Setelah kau jauh dari kerumunan dan mendapatkan bagian dari aku, segeralah kau buang chip tersebut dari tubuhmu agar tulang belulang serta jantungmu tidak meledak. Pakailah ion partikel hijau yang kuberikan padamu kala singgah di ruang sekam api untuk mengurangi rasa sakitnya, dan gunakanlah molekul asam yang berkadar minus nol gas monatomik zat helium agar kau tidak terkontaminasi pada proses pelepasan implannya" lanjut Ranggita.

Lalu Ranggita pun menjelaskan dalam hitungan tak kurang dari seratus empat puluh purnama, dunia ini akan menciptakan perbudakan modern dengan dalih pembenaman chipset pada tubuh manusia. Dibeberapa generasi akan marak tehnologi yang terbuka pada publikasi hasil-hasil riset, tesis, disertasi dan journal yang memungkinkan *Semua Manusia (tak terkecuali anak-anak kecil) dapat dengan mudah menyerap serta mengembangkannya sendiri untuk dijadikan "Senjata/kejahatan yang mampu memperbudak manusia menjadi takut dan taat pada pemegang kendali chipset (tuannya/bos) tersebut. Jika membangkang, maka empunya akan menekan tombol yang telah terkoneksi pada chipset tersebut, seketika akan "buuummm" meledak, pun jika melanggar radius batas jarak tertentu atau berupaya menjauh serta membuang chipset tanpa ion partikel hijau darinya sebagai netralisasi implanisasi.

"Seperti robot, kau kan tahu, ia diperintah apa saja untuk patuh dan taat, karena jika ia membangkang, maka robot itu akan dihancurkan atau diledakkan sama seperti tubuhmu jika tertanam chipset yang berisi bahan cairan dari ion-ion yang mematikan." ucap Ranggita.

Purwadana memang telah mengetahui akan hal itu dari kekasihnya Ranggita, maka dengan serta merta Ia pun segera melepaskan chipset yang telah terbenam ditubuhnya dan segera bersiap untuk kembali melanjutkan perjalanannya mencari kepingan artefak tentang keberadaan Ranggita.

Seraya berdoa dengan keyakinan diri, Ia sangat yakin jika pada saatnya nanti, dapat berjumpa dengan kekasihnya setelah genap sepuluh jari ia dapatkan sembari menengadah hingga Jasad dan Ruh Ranggita pun terbentuk membentang cipta wujud wanita yang selama ini Ia cari-cari sebagai kekasih yang sangat dicintainya.
================================
diambil dari spot cerita
Plot 8 Dramaturgie Jemari Jingga
karya, #AriefAkbarBsa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun