Mohon tunggu...
Ari Afriyansyah
Ari Afriyansyah Mohon Tunggu... Freelancer - Part Time Traveller , Professional Event Organizer

The Man from the other side

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Karnaval Budaya Karadenan "Agama dan Budaya dalam Tradisi Maulid Nabi"

11 November 2019   23:00 Diperbarui: 11 November 2019   23:13 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW atau Maulid Nabi dirayakan dengan berbagai tradisi di berbagai daerah dan negara di dunia. Suka cita, akulturasi agama dan budaya sangat kental terasa dalam perayaan tersebut

Karadenan-Bogor, Kumandang Sholawat Nabi Muhammad SAW, Tabuhan Rebana, persiapan para peserta pawai budaya ,pajangan pusaka leluhur serta puluhan bayi yang siap mengikuti proses pencukuran rambut dibawa oleh orang tua nya juga para warga Karadenan dan sekitarnya sesak memenuhi kawasan masjid Jami Al-atiqiyyah pada sabtu (09/11) lalu, dalam rangka memperingati hari besar Maulid Nabi Muhammad SAW warga Karadenan - Kaum sudah lama melaksanan kegiatan tradisi turun temurun ini.

Masyarakat Karadenan-Kaum sudah mempersiapkan dengan matang untuk kegiatan Maulid Nabi tersebut, menurut narasumber, Raden Supadma selaku ketua panita penyelenggara, "acara ini sudah dikonsep dan disosialisasikan sejak 1 bulan sebelum acara diselenggarakan dan melibatkan hampir seluruh warga Karadenan-Kaum, beliau menambahkan Tradisi adat ini sudah menjadi agenda tahunan warga Karadenan - Kaum dan sudah menjadi kewajiban kami sebagai generasi penerus untuk tetap melestarikan dan memajukan tradisi dan budaya daerah kami ini."

foto arsip kegiatan
foto arsip kegiatan
 Rangkaian kegiatan karnaval budaya Karadenan-Kaum ini dimulai dengan pembacaan kitab rawi maulid nabi syaroful anam yang dipimpin oleh sesepuh, kyai, dan ustadz masjid Jami Al-Atiqiyyah serta Pengukusan benda pusaka seperti Kudi, Kubang, Keris, Gobang dan Tombak dsb, Fungsi dari pengukusan/warangan keris, kudi, kubang, gobang dan tombak sebagai mempertahankan dari kekaratan dan melestarikan budaya.

Selain acara pengukusan keris, disetiap peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di kampung Karadenan ini juga ada pencukuran rambut bayi yang usianya 2 bulan sampai 8 bulan, yang unik di tradisi ini  yang mengendong bayi adalah ayahnya dibantu saudara yang membawa nampan berisi kelapa, gunting, kembang, lilin, beras dan uang 

foto arsip kegiatan
foto arsip kegiatan
Setelah prosesi sholawatan di masjid, para bayi dan ayahnya diarak mengelilingi kampung Karadenan - Kaum beserta tim penabuh rebana juga peserta pawai budaya yang menggunakan kostum khas daerah sunda seperti Lengser, Prajurit Padjajaran, Srikandi dsb.

Uniknya dalam karnaval budaya ini para bayi dan ayahnya mengsawerkan berupa uang koin dan beras kepada warga di beberapa titik yang sudah ditentukan oleh pihak panitia. 

Rangkaian acara karnaval budaya Karadenan ini ditutup dengan pembagian berkat atau makanan yang biasa disebut "Bongsang" oleh warga sekitar,makanan dibawa menggunakan pintu rumah atau dongdang untuk didoakan dan disebarkan ke warga sekitar kampung atau tamu yang datang seperti saya dan rekan-rekan. 

Masakan yang dibagikan beraneka ragam terdiri dari nasi, ayam bakar, ikan mas acar kuning, mie goreng, bihun goreng, oseng-oseng kacang panjang, dan sambal kentang. 

Makna dari semua prosesi Maulid Nabi Besar Muhammad SAW  adalah ketaqwaan dan rasa syukur terhadap semua karunia Allah SWT.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun