Mohon tunggu...
@Arie
@Arie Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang mau berfikir luar biasa. that is

Orang biasa, yang mau berfikir luar biasa. Hobi menulis sejak remaja, sayangnya baru ketemu Kompasiana. Humanis, Humoris, Optimis. Menjalani hidup apa ada nya.@ Selalu Bersyukur . Mencintai NKRI. " Salam Satu Negeri,!!" MERDEKA,!!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Waktu Ketika Cinta Menyapa

27 November 2020   18:30 Diperbarui: 28 November 2020   09:25 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image : pxhere.com. Ilustrasi


Tidak,!. Itu tak mungkin Dia. Bukankah dulu nya dia tak pernah peduli seberapa besar cinta Ku pada nya? Bukankah dulu Dia hanya menganggap Aku "- Biase - biase jak?"-  Kalimat yang membuat Aku beranggapan bahwa Aku tak pernah ada di hati nya. Dia tak pernah mencintai Ku.
 Itulah mengapa aku memilih meninggalkan kota Ku, meninggalkan ibu dan ayah Ku, saudara Ku, sahabat Ku dan kenangan Ku.  Karena Aku tak sanggup di hina, lebih baik Aku mati, atau hilang dari dunia, asalkan Aku tak di hina.


Aku lahir dari keluarga yang biasa bekerja keras untuk hidup. Sejak sekolah dasar, Aku sudah membiayai hidup Ku sendiri, tanpa merepotkan orang tua. Lalu kehormatan dan harga diri itu, Kau injak- injak dengan memandang Ku sebelah mata? Tidak,!.Aku tak akan pernah mengizinkan siapapun menghina ku,! Hanya inilah sisa kehormatan yang kumiliki, "Aku Pantang Hina,!" Jika harga diri inipun tak lagi kumiliki, lebih baik aku mati.

 Aku memang mencintai mu, tapi rasa itu tumbuh bukan atas kemauan Ku. Aku tak bisa menolak, karena hati Ku yang memilih mu. Aku tak bisa berkata tidak,  karena jantung Ku berdetak bersama denyut di nadi Mu. Bahkan aku tak sanggup memejamkan mata, karena di pelupuk mata ada senyum Mu.  Barangkali Tuhan berkehendak menjadikan Kau sebagai  pasangan hidup ku? Itulah mengapa kemudian Dia hunjamkan beliung cinta yang sangat tajam,  menusuk jantung, hati dan jiwa ku?  Luka parah yang tak sanggup kutanggung dan ku obati sendiri sampai hari ini?


Karena itulah Aku harus menjalani hidup,  dan menjalani nasib  yang aku sendiri tak yakin atas takdir Ku? , membuang diri menyeberang samudra, jauh ke tanah Jawa.  Apakah ini memang takdir atau nasib hidup Ku?  Karena di jiwa terdalam, aku meyakini bahwa kau di lahirkan untuk Ku, Kau hadir untuk jadi pendamping Ku, teman hidup Ku, Kau adalah takdir ku, sampai salah satu dari kita menutup mata? Salahkah jika Aku mencintai Mu?  


Bahkan hingga hari ini, aku masih bertanya - tanya. Untuk membina sebuah keluarga, rumah tangga yang sakinah mawaddah wa rahmah, mana yang harus di dahulukan? Apakah cinta yang datang dari hati yang tulus paling dalam, atau menikahi seseorang yang asing dan mengikatkan diri dalam sebuah upacara sakral bernama pernikahan?  Kata orang cinta bisa timbul belakangan setelah kita menikah, benarkah?


Tapi bagaimana dengan hati? Mampukah kita membunuh hati yang pernah mencintai seseorang seiring berjalan nya waktu?  Ketika jatuh cinta hati yang mencintai bertasbih mengingat nama kekasih nya dalam tiap detik dan tarikan nafas nya. Dalam tiap langkah di kehidupan nya. Sanggupkah?
 Membunuh hati adalah hal yang tidak  mudah dilakukan. Karena hati adalah tempat  dimana rasa diletakkan. Karena hati adalah yang menjadikan pembeda antara manusia dengan mahluk lain yang ada dimuka bumi. Karena hati sulit untuk diajak berkompromi. Rasa cinta mendekam di hati lebih bahaya dari penyakit apapun. Ia bisa disiksa, dipukul, di dera, dirantai, dijemur, direndam, dikurung, tapi tak akan pernah berhasil untuk dikeluarkan     dari tempat nya. Itulah cinta, Mohabbat, Isq, love, Mahabbah,!


Perasaan mungkin dapat disembunyikan dari pandangan mata, tapi ini akan jadi sumber segala penyakit dalam diri kita. Dan ketika hati tidak sehat, phisik juga akan menanggung akibatnya. Banyak penyakit yang tidak kita sadari sebetulnya bersumber dari hati yang tidak bahagia. Hati yang luka. Hati yang menderita. Bahkan aku juga pernah membaca dalam sebuah tulisan karya sastra, bahwa salah satu ke ajaiban dan mukjizat yang ada ditengah manusia, adalah cinta. Cinta, sebagaimana ia kadang menyakitkan, tapi juga bisa menjadi obat mujarab yang menyembuhkan.  


Kesalahan fatal yang kadang dilakukan adalah terlalu banyak pertimbangan dan tak sanggup melahirkan perasaan kita, kepada orang yang sangat kita cintai. Bisa jadi karena ada harapan dan keinginan yang lebih kita prioritaskan di banding rasa cinta itu. Bisa jadi kita merasa bahwa cinta hanya akan jadi penghambat cita- cita yang masih ingin kita perjuangkan. Bisa jadi karena rasa ketakutan tak bisa hidup secara layak nanti nya. Inilah kesalahan cara berfikir yang akan menimbulkan penyesalan nanti nya, sepanjang hidup dibelakang hari. Jangan pernah lakukan itu,!

 Jika anda jatuh cinta, ambillah,! Jangan pernah pertimbangkan, dan jangan pernah ketakutan akan masa depan. Karena anda dilahirkan dengan jaminan Tuhan, sang pemberi kehidupan. Lupakah anda, bahkan di alam rahim, dalam perut ibu, anda telah diberikan resky oleh Nya? Dan ketika anda lahir, ASI  dari ibu sudah menunggu kehadiran anda,!  


Hidup mungkin memang tidak pasti, tapi cinta sejati tak kan pernah datang dua kali,! Karena Menikah itu nasib. Mencintai itu takdir. Kita  bisa merencanakan menikah dengan siapa, tapi kita  tak bisa merencanakan jatuh cinta kepada siapa. @Arie,27112020, ( baca selengkapnya disini,klik)


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun