Mohon tunggu...
@Arie
@Arie Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang mau berfikir luar biasa. that is

Orang biasa, yang mau berfikir luar biasa. Hobi menulis sejak remaja, sayangnya baru ketemu Kompasiana. Humanis, Humoris, Optimis. Menjalani hidup apa ada nya.@ Selalu Bersyukur . Mencintai NKRI. " Salam Satu Negeri,!!" MERDEKA,!!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Surat Cinta Terakhir

30 September 2020   13:02 Diperbarui: 3 Oktober 2020   08:41 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
shoopee.co.id - gambar

Assalamualaikum. wr.wb                                                                                                                                                               Sunyi di tengah malam,
Cintaku,
Maafkan aku yang tak pernah membalas surat- surat mu. Karena  aku memang tak begitu pandai merangkai kata.
Begitu bunyi kalimat pembuka surat nya, :


"Surat ini kutulis ditengah malam, ketika semua orang  sudah terlelap. Aku tak tahu darimana harus kumulai?
 Tapi aku ingat puisi yang pernah dulu Kau kirimkan kepada ku, itulah mungkin yang akan mewakili perasaan ku selama ini "


"Sekuntum senyum mengembang dalam aliran rasa
Rahasia apa yang diam dalam debaran?
Saat kau seperti kijang hutan,
meloncat -loncat di hadapan
Kusimpan ujud mu, dari sepi ke sepi
Kutunggu hadir mu, dari hari ke hari
Kupanggil nama mu , dari hati ke hati,
Bayang mu semu
Rindu ku membatu,.."
Hatiku membeku,


Sampai disini dada ku terasa mulai sesak, dan air mata menetes tak dapat kubendung lagi, aku terisak kepedihan  :

"Sayang  ku,

.".Sejak  kau menyelimutkan jaket kepundak ku  tempo hari, dada ku bergetar hebat. Aku tak tau apakah itu cinta atau bukan. Yang aku tau, sepulang nya kita dari perkemahan itu, aku merasakan perasaan bahagia yang meluap. Dan ketika kau datang kerumah untuk mengambil jaket itu, disitulah aku menemukan jawaban, bahwa aku juga menyukai mu. Hanya saja kita masih terlalu muda saat itu. "   tulis nya.

"Sebagai anak tertua, aku merasa memikul tanggung jawab untuk membantu kedua orang tua ku, mendukung adik ku"

Aku bercita - cita, setelah selesai kuliah, aku akan mencari kerja, dan berbuat sesuatu untuk mereka," Itulah kenapa aku tak pernah memberikan jawaban kepada mu, karena aku takut kau tidak akan mendukung sikap ku" Aku juga tidak ingin mengikat mu, karena aku menganggap, "kalau jodoh takkan lari kemana"  Itulah kenapa aku mengutus sepupu ku tempo hari, ketika kudengar kau akan berangkat ke luar negeri, terus terang, aku takut kehilangan""

Tetesan air mata mulai bercucuran membasahi surat yang kubaca dan kupegang dengan tangan gemetar itu  :

" Tanpa sepengetahuan mu, aku selalu memantau mu.


Aku tau bahwa kau tak pernah mabuk dan minum minuman keras, Itu salah satu kebaikan yang membuatku mencintaimu dalam diam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun