Mohon tunggu...
@Arie
@Arie Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang mau berfikir luar biasa. that is

Orang biasa, yang mau berfikir luar biasa. Hobi menulis sejak remaja, sayangnya baru ketemu Kompasiana. Humanis, Humoris, Optimis. Menjalani hidup apa ada nya.@ Selalu Bersyukur . Mencintai NKRI. " Salam Satu Negeri,!!" MERDEKA,!!

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Ketika Cinta Kembali Melintas(Eps.14)

11 September 2019   05:00 Diperbarui: 12 Oktober 2019   12:28 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image : kepogaul.com

TRUE Story.: Dari Kisah, Kusujudkan Cintaku di Mesjid Sultan

Bab.IV .hal.2  Perjuangan Hidup##, Sambil sekolah, mencari nafkah
Kejadian dan pengalaman itu juga menjadi pelecut semangat ku. Tekad dan niat ku untuk mengubah hidup dan mengubah nasib makin berkobar. Apapun caranya, aku ingin berubah.  Bagi ku ,:" Tuhan tidak akan mengubah nasibku, jika aku tidak berupaya mengubahnya!"Segala cara yang mungkin, asal halal, kukerjakan , sambil tetap bersekolah,!  Aku ingin  membangun diri ku, keluarga ku, dan masyarakat ku, suatu hari nanti. Begitu tekad ku. Darah remaja ku bergejolak. Semangat ku membara seperti kobaran api , yang menggerak kan ribuan saraf dan otot ku.  ( lihat ini )

Aku berupaya keras dan berusaha keras untuk mewujudkan hal itu. Pagi sekolah, siang sepulang nya dari sekolah, aku bekerja di pasar, sebagai karyawan toko hingga malam hari jam sembilan, setiap hari, tanpa libur. Penghasilan yang kudapat, sebagian ku simpan sebagai modal, untuk nanti bulan Ramadhan.

Dan di musim bulan Ramadhan, tabungan ku ku gunakan buat modal membuka lapak dengan berjualan  kartu lebaran di beberapa tempat, dan kuserahkan adik - adik ku untuk menjaga nya.  Serta  lapak kopiah, sajadah, dan sebagai nya, yang kujaga sendiri.  Semua yang meghasilkan kujual dan kukerjakan.  Pasar Sudirman adalah saksi, tempat dimana aku mengais rezeki, mencari sesuap nasi, dan biaya sekolah, bagiku dan juga adik-adikku. Sepanjang jalan Tanjungpura, adalah lorong yang aku telusuri tiap kali berangkat dan pulang bekerja atau berjualan  jam delapan pagi sampai jam sepuluh malam, hal itu berlangsung  selama bulan Ramadhan.   (  klik disini )

Sepanjang masa itu, pernah sekali aku bertemu dengan nya.  Tapi ia mengangkat muka, dan bersikap seperti tidak pernah mengenal ku. Sehingga akupun tak punya keberanian untuk sekedar menyapa nya.  Pernah juga, kami satu speed penyeberangan, dia duduk tepat di depanku.  Tapi seperti biasa, aku tak sanggup untuk sekedar mendekat dan menyapa nya.  Sekuat tenaga, aku mencoba untuk menguburnya dalam ingatanku. (Klik  )

Sekuat tenaga, Aku mencoba menganggap itu hanya bagian masa lalu. 

Tapi, apapun upaya yang Ku lakukan, batin Ku tak mau menerima.

" Andai Kau Tahu?,"

Pernah suatu waktu

Kulihat Kamu, tepat di depan Ku

Lalu lidah Ku kelu

Tubuh Ku membeku

Dan mata Ku nanar

Tahukah Kamu,?

Jika saja Aku mampu

Kan Ku sapa Kamu,

"Apa kabar ke kasih Ku?"

Rupanya kutukan ini akan menjadi siksa bagiku, karena mencintai seseorang yang terlahir bukan untuk ku.  Rupanya kisah cinta laila dan Majenun, seperti yang pernah Ku baca, bukan hanya ada dalam dongeng saja, kisah itu bisa menimpa siapa saja. Betapa menyakitkan memang, ketika kita mencintai orang yang salah, ketika cinta bertepuk sebelah tangan.  Ketika cinta jatuh bukan pada tempatnya.  ( lihat disini )

Hati kata orang pintar,:" Bak Pualam.," Jika ter gores, sulit untuk menghilangkan bekas nya.

"Mungkin hati ku bukan pualam, ia hanya segumpal daging, yang di situ tertulis segurat nama, membekas begitu dalam, dan sulit untuk di pulihkan"
Lukanya begitu perih, menetes tiap kali aku mengingat nama nya. Berdarah, tiap kali aku melihat bayangan nya. 

"Malam ku tak lagi dihiasi mimpi indah. Siang ku tak lagi cerah seperti biasa. Hatiku terluka sangat parah. Cinta ku telah membunuh jiwa, menyeret raga, dan menghambat langkah.  Sementara, Aku tak berdaya, dan tak mampu berbuat apa apa untuk melupakan nya,

" Meski telah kucoba berbagai cara, tapi rasa itu tak beranjak dari tempat nya!   ( lihat ini )

Suatu ketika, Vokal Grup sekolah ku yang akan bertanding antar sekolah se Kotamadya, mengadakan latihan. Mereka membawakan beberapa lagu, diantara nya untuk lagu Solo, teman ku memilih salah satu lagu dengan aransemen gitar tunggal, kebetulan memang Dia pandai memetik gitar dengan trampil.  Dari ruang serba guna sekolah kami, mengalun lah lagu lembut yang cukup menyentuh, judulnya:"Gita Cinta dari SMA,"   dari Sound trak Film yang sama, di lantun kan kan Rano Karno , begini bunyi syair nya :

 Mekar bersemi untaian kasih
Jumpa cinta pertama
Telah tertanam, Rindu dendam
 Semakin dalam, Semakin kelaaam
Indah cinta berakhir duka
Mengalun sunyi , di buai mimpi
Reffrain ,;
Masa remaja, punah lah sudah
Menjauh dari, angan merapuh
Kini kucari celah bahagia
Diatas jalanan penuh duri
Kugapai gapai kasih nan luruh

 Engkau kini semakin jauuuuh
Tiada lagi senyum lembut mu
 Sendiri berjalan di dalam kelam
Kemana arah, yang ku tujuu
 Engkau hanyalah , Bayangan bekuuu

Lagu itu seperti menusuk --nusuk jantung ku. Kenangan tentang perjalanan dan nasib cintaku, sedikit banyak , mirip syair yang terdapat dalam lagu itu. Kepedihan luka cinta ini terasa kembali berdarah. Perih nya menyusup ke dasar jiwa. Menyisakan sesak di dada. meneteskan airmata.

Akhh, jiwa Ku,!! tak sanggupkah Kau melupakan Nya?  Bersambung ke : episode 15 ( baca disini ) (baca dari awal )


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun