Mohon tunggu...
Muhammad Ariby
Muhammad Ariby Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Malang Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia

Mas-mas Malang yang kerap bimbang dengan pilihannya sendiri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Aan Mansyur: Hidup dari Kata-Kata

5 Oktober 2022   22:28 Diperbarui: 5 Oktober 2022   22:55 732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kini, nama Aan Mansyur yang telah dikenal di penjuru tanah air, tidak lepas dari barokah rintangan yang telah beliau lalui. Keseharian beliau saat masa kuliah adalah dengan berkunjung ke perpustakaan manapun. 

Menjadikan perpustakaan seperti layaknya labirin yang harus diteliti keberadaannya lebih dalam, hingga akar-akar perpustakaan beliau jadikan objek literatur.

Semakin hari, beliau mencoba menjadi pustakawan di berbagai perpustakaan. Beliau sangat menekankan perpustakaan seperti tempat yang sangat sakral akan kekayaan keterampilan berbahasa, mulai dari membaca hingga menulis. 

Sungguh, perpustakaan adalah suatu tempat yang wajib ia datangi bagaimanapun keadaannya, karena seperti maqolah "khoirum minad dunya wama fiiha" yang artinya lebih baik daripada dunia dan seisinya.

Beberapa perjalanan beliau lalui, kini beliau memulai nawaitu untuk membuat sebuah karya yang dapat menghidupinya.

Karya terbaik beliau seperti "Melihat Api Bekerja" menurutnya karena di dalam karya tersebut, seni tulis dan seni lukis bergabung menjadi kesatuan utuh, di sana menggambarkan banyak ilustrasi/karangan yang jelas dapat ditemukan/dibaca oleh pembaca.

Kehati-hatian seorang Aan membuat karyanya memang sangat dipertimbangkan agar tetap berkualitas, pasalnya pada proses karya beliau tidak menggunakan tinta hitam dalam penerapannya. 

Perihal tersebut tidak lupa dan tidak lepas dari tindakan plagiasi/bajakan, karena warna (tinta) hitam memang menjadi pembeda antara karya cetak asli dan yang palsu/bajakan.

Di akhir cerita, beliau memberikan hiburan kepada pemirsa, yakni proyek pembuatan naskah film Ada Apa Dengan Cinta. 

Hiburan tersebut seolah memberi kita semangat bahwa setiap orang sangat mungkin untuk turut berkontribusi dengan nama besar, seperti yang beliau contohkan, Mira Lesmana seorang produser Indonesia ternama/tersohor yang menghidupkan kembali perfilman Indonesia.

Harapan dan doa beliau adalah semoga dengan dorongan generasi muda saat ini dan kemajuan teknologi sekarang sangatlah berpotensi untuk menjadikannya sebuah ladang/ajang membuat karya apapun itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun