"Kamu, masih mencintai dia dengan sangat ya El?" Tania bertanya pada Elisa yang sedang merenung dalam diam.
"Iya, tapi aku ga bisa menghentikannya meski ingin. Dan akunkira apa niatku terlalu kecil untuk melupakannya, Tan?" Elisa nampak begitu putus asa.
Tania diam dan menatap temannya dengan bimbang. Tak tahu apakah harus dia katakan atau tidak pendapatnya dalam hati. Tapi di satu sisi, Tania sangat menyayangi Elisa sebagai sahabatnya sejak masa kecil.
Akhirnya, "Kalau kau sangat mencintai dan tak sanggup melupakan dia, doakan saja kebaikan dia setiap kali dia muncul di ingatanmu" tak usah berusaha keras melupakannya. Hanya akan semakin menyakitimu saja. Bersoa saja kala ingat."
"Aku sempat berpikir begitu dan terus bertanya dalam doa sama Tuhan. Kenapa aku tak juga bisa melupakannya, oh Tuhan. Air mata selalu saja menitik, kadang deras, kadang setetes. Tapi aku sangat mencintai dia dan aku tak tahu apa alasannya." Tania mulai mengungkapkan sisi hatinya pada sahabat masa kecilnya, curhat ke bestie.
Hanya helaan napas terdengar dari keduanya. Sama-sama tak tahu harus berkata apa lagi. Tania juga sedih karena sahabatnya terus saja sedih karena apa yang dirasakannya dikira cinta. Nasihat-nasihat apapun seolah tiada guna. Begitulah kalau rasa sudah bicara.
Untung pria yang disukai sahabtanya adalah orang baik. Tidak berusaha mencari keuntungan dari sahabatnya. Meski iya, It is very hurt for her.
"Kita nonton film aja yuk. Ada film baru. Eh katanya tokoh idolamu lagi bikin film baru. Siapa tahu beruntung dan kita bisa nonton bareng." Kata Tania berusaha mengalihkan perhatian sahabatnya itu.
"MI 2 yang seri tamatnya ya. Kayak finalnya itu?" Jawab Elisa cepat. "Ah kamu ini, giliran Tom Cruise aja kamu cepet banget deh infonya. Haha,* kata Tania sambil tertawa. "Iya lah, kamu tahu sendiri kalau aku nge-fan berat atuh sama dia."
Mereka berdua akhirnya beranjak dari tempatnya menuju bioskop kesayangan mereka. Mau cek, apa film yang mereka nantikan udah tayang di kota mereka.
.....
Kadang memang cinta tak bisa ditahan agar tak datang. Kadang rasa memang tak bisa dibendubg terhadap seseorang. Namun menerima kenyataan adalah jauh lebih penting dan bersahaja. Hanya doakan saja terus mereka atau dia yang melintas di ingatanmu. Doakan kebaikannya.