Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.750 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 26-02-2024 dengan 2.142 highlight, 17 headline, dan 105.962 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Menikmati Budaya Jawa dan Tionghoa dalam Buku Berdansa dengan Kematian

13 Mei 2023   22:33 Diperbarui: 14 Mei 2023   07:18 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berdansa dengan Kematian. Sebuah judul buku yang menarik. Menggugah rasa ingin tahu. Tentang apa kira-kira isinya. Ini buku novel misteri pertama yang saya miliki. Perlu keberanian dari dalam diri saya untuk mencoba membaca isinya. 

Pak Rudy sangat baik dalam mengemas isi novel ini. Bagaimana saya bisa tahu? Saya membaca bab pertama saja sudah terasa hanyut dalam ceritanya. Kira-kira apa saya sanggup menyelesaikan isi buku tanpa terbayang-bayang adegan seram di dalamnya? 

Saya tidak tahu dan tak berani menjanjikan apapun. Pak Rudy juga tahu itu. Ada baiknya saya bagikan ya bab pertama kisah buku ini. Saya membacanya dengan sungguh-sungguh. Bab 1, done.

Dokpri
Dokpri

Bab 1 ini berjudul sama dengan bukunya, Berdansa dengan Kematian. Kata berdansa buat saya bernuasa romantis. Namun kata kematian bernuansa magic dan misteri. Sebuah misteri kehidupan yang banyak ditanyakan orang lain. 

Lanjut ke isi buku. Dalam novel ini khususnya ba 1, saya melihat adanya kebahagiaan yang diharapkan dalam kelahiran seorang anak perempuan namun kisahnya menggambarkan kebalikannya. Banyak tragedi kematian mengiringi perjalanan hkdupnya hingga usia 12 tahun.

Bukan hal yang diinginkan memiliki kenangan tak baik dengan keluarga. Saat anak yang lahir di bulan kembar ini harus mendapati keanehan-keanehan yang tidak dimengertinya sepanjang masa kecilnya. Hanya menjalani kehidupan dan itu terjadi di hadapan. 

Menjadi anak perempuan yang kurang diharapkan oleh sang ayah, Go Arundaya Gayatri harus menempuh kehidupan yang tak sesuai bayangam kedua orang tuanya.

Sang ayah mengharapkan anak lelaki namun yang lahir anak perempuan. Sang ibu mengharapkan dia menjadi anak perempuan yang berkuasa sesuai namanya, namun kenyataannya dia tak punya banyak teman. Bukankah ini ironis?

Dalam budaya Jawa, demikian Pak Rudy menuliskan dalam novel ini arti nama Gayatri dalam budaya Jawa adalah perempuan yang berkuasa. Kelahiranmya di bulan Kembar menurut penanggalan Imlek menggambarkan betapa dia adalah akan menjadj anak yang spesial dalam hal prestasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun