Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.750 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 26-02-2024 dengan 2.142 highlight, 17 headline, dan 105.962 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menulis Fabel Mampu Mengembangkan Daya Kreativitas

15 Maret 2023   20:13 Diperbarui: 16 Maret 2023   20:53 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini saya mengajar siswa cara menulis fabel. Cukup sederhana dan mengena. Ada beberapa fabel singkat yang dijadikan contoh dalam buku pelajaran mereka. Anak-anak suka membaca fabel karena merasa mendengarkan dongeng.

Fabel adalah cerita dongeng imajinasi yang menggunakan tokoh hewan. Jadi hewan-hewan di dalamnya bisa berbixara dan memiliki karakteristik sifat manusia.

Dari cerita fabel, anak-anak dapat menemukan nilai moral atau hal baik untuk direnungkan. Tak hanya itu, perubahan sika dari yang buruk menjadi lebih baik juga mampu diwujudkan jika anak-anak melakukan nilai moral yang mereka dapatkan dari cerita fabel.

Selain menulis cerita fabel, anak-anak juga diminta memeragakan isi dalam cerita favel tersebut. Bermain peran/drama disukai anak-anak. Demikian juga dengan memeragakan isi fabel. Mereka melakukannya secara berkelompok untuk lebih memahami isi fabel.

Saya juga mengambil satu contoh fabel yang ditulis oleh Kompasianer Willi Andy dalam pelajaran saya hari ini. Fabel berjudul "Persahabatan Toxic dan Kebun Gandum" saya kemas sedemikian rupa dalam penyampaiannya di depan anak-anak.

Dokpri tangkap layar cerpen karya Kompasianer Willi Andy di Kompasiana
Dokpri tangkap layar cerpen karya Kompasianer Willi Andy di Kompasiana
Mereka bisa menemukan nilai moral dari fabel tulisan Ko Willi. Bahwa pergaulan yang buruk bisa mempengaruhi sifat kita. Jika sampai salah mengikuti kelompok yang tidak benar, akibatnya bisa membahayakan diri sendiri. Perlu hikmat dan kebijakan tersendiri untuk berteman.

Teman-teman yang baik dan bijaksana akan memberikan nasihat yang benar untuk diikuti yang akan mendatangkan kebaikan. Namun jika kita tidak mau mengikutinya maka kita sendiri yang akan dirugikan.

Nilai moral di atas juga sesuai dengan isi fabel yang diceritakan dalam buku pelajaran tentang persahaban kura-kura dan tupai. Ini menegaskan kembali bahwa melalui fabel, kita bisa mendidik anak-anak secara menyenangkan dan menanamkan hal-hal baik untuk mereka lakukan.

Saya meminta anak-anak untuk memikirkan jenis hewan yang akan mereka jadikan tokoh dalam cerita fabel. Bisa satu atau dua jenis hewan bahkan lebih. Setelah itu mereka akan menentukan terlebih dahulu nilai moral apa yang ingin mereka bagikan.

Selanjutnya mereka menentukan alur cerita fabel yang akan dibuat. Merangkaikan peristiwa-peristiwa penting yang akan menjadi isi cerita. Setelah itu menuliskannya menjadi satu bentuk fabel yang utuh. Tentu saja fabel sederhana karya anak-anak.

Nilai moral yang diambil bisa tentang kebaikan dalam persahabatan seperti tolong menolong, saling berbagi kebaikan, memaafkan kesalahan orang lain, menjadi rendah hati, dan lain sebagainya. Ada banyak hal yang bisa diangkat menjadi niai moral dalam sebuah fabel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun