Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.500 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 15-3-2023 dengan 1.920 highlight, 15 headline, dan 97.138 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Masuk Kategori 15 Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perjalanan Awan

29 Januari 2023   15:59 Diperbarui: 29 Januari 2023   20:17 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi puisi pixabay.com

Aku sedang menengadah begitu saja ke angkasa
Kulihat berarak awan yang berjalan perlahan
Di hadapan netraku yang tak kunjung terpejam
Oleh berbagai kenangan yang berkelebat di pikiran

Kau dan aku
Terpisah jarak yang teramat jauh
Seandainya aku bisa menjadi awan
Akankah ku melaju kepadamu

Namun bagaimana jika aku tersesat
Entah

Awan-awan itu ke mana melaju
Adakah mereka pergi ke tempatmu tinggal
Ah tak mungkin
Sangat jauh
Aku benci mengetahuinya
Namun begitulah kita

Baca juga: Perjalanan

Canda tawa dan cerita
Hanya berakhir dalam kata
Tak ada pertemuan dua mata saling bicara
Tak ada sua dua jiwa yang sama-sama merasa

Kau dan aku
Dalam pesona semesta
Dalam rangkaian awan yang menawan
Dalam gegap gempita riuh gelegar bunyi petir di kala mendung menggantung rindu

Kau dan aku
Entah, aku tak tahu

...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
29 Januari 2023

Baca juga: Perjalanan

41-2.461

Baca juga: Perjalanan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Video Pilihan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun