Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.750 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 26-02-2024 dengan 2.142 highlight, 17 headline, dan 105.962 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Gerakan Sejuta Pohon, Adakah Kita Turut Serta Melakukannya?

10 Januari 2023   18:48 Diperbarui: 10 Januari 2023   18:55 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Instagram.com/@djpl_uppkintap via  beritadiy.pikiran-rakyat.com

Sejuta pohon itu banyak. Tentu akan sulit jika dibayangkan kita menanam lansgung sejuta pohon sendiri-sendiri bukan? Jadi bagaimana? Apakah kita harus bekerja sendiri dalam hal ini?

Tentu saja tidak. Gerakan menanam sejuta pohon yang diperingati setiap tanggal 10 Januari seharusnya mengingatkan kita untuk selalu menjaga dan merawat bumi ini. Bagaimana caranya? Tentu dengan menanam sejuta pohon.

Cara sederhana untuk mewujudkannya adalah bekerja sama melakukannya. Jika setiap orang mempunyai kesadaran menanam satu saja pohon di lingkungan tempat tinggalnya, ada berapa pohon ditanam dalam satu kota berpenduduk padat?

Atau jika tinggal di desa, berapa banyak pohon akan ditanam oleh penduduk satu desa? Tentu saja akan banyak jumlahnya dan pasti lebih dari satu pohon bukan?

Apalagi bila mendapat dukungan pemerintah seperti di negara Indonesia tercinta, menanam pohon bukanlah hal mustahil untuk dilakukan. Tentu saja harus ada usaha dan kemauan mewujudkannya.

Dokpri tangkap layar akun Kompasiana Ari Budiyanti
Dokpri tangkap layar akun Kompasiana Ari Budiyanti
Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI atau KLHK RI bahkan menyediakan aneka bibit pohon gratis yang bisa diambil oleh penduduk sekitar asal memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku. Baca di sini.

Saya juga tidak asal bicara dalam hal ini. Saya dan keluarga tentu sudah terlibat aktif dalam penanaman pohon di lingkungan rumah. Ibu menanam banyak pohon di halaman depan rumah kami. Baik pohon buah maupun pohon untuk hiasan.

Tak sedikit tanaman buah pepaya di rumah yang bila waktunya panen, akan kami bagikan pada tetangga. Ada pohon buah srikaya yang buahnya bisa dinikmati bersama keluarga. Kami juga menanam pohon mangga yang berbuah manis baik di depan maupun belakang rumah.

Dokpri tangkap layar akun Kompasiana Ari Budiyanti
Dokpri tangkap layar akun Kompasiana Ari Budiyanti
Selain aneka pohon yang ditanam Ibu di kampung, ada juga tanaman hias yang dikembangkan untuk mempercantik halaman rumah. Baca artikelnya di sini. Meski tak sekokoh pohon dalam pertumbuhannya, keberadaan tanaman hias tetap berguna untuk menjaga kebersihan udara.

Keluarga kami sebenarnya sudah lama mengikuti dan mewujudkan gerakan menanam sejura pohon secara tidak langsung. Saya yakin kompasianer juga banyak ikut terlibat di dalam gerakan ini baik secara langsung maupun tidak langsung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun