Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.750 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 26-02-2024 dengan 2.142 highlight, 17 headline, dan 105.962 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sampai Detik Ku Tak Memiliki Senja

30 November 2022   18:03 Diperbarui: 30 November 2022   18:05 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi puisi pexel.com/Bill White


Kapan?
Entah
Hanya terasa sempat begitu dekat
Kala meresah segala jiwa
Hanya karena terkoyaknya raga oleh sakit penyakit

Ingin berteriak
Namun untuk apa
Bukankan esok masih hadir lagi
Bersama harapan baru atas kesembuhan

Ingin menolak gejolak yang melanda
Namun bagaimana
Bukankan senja tetap hadir meski hati getir

Terus meratapi kepedihan karena seolah tak kuasa menahan berat
Pergumulan batin mengungkap penat
Hingga akhirnya segala ingin menghilang bersama harap
Lalu aku menyemangati diri

Iya sampai detik ku tak lagi memilki senja
Aku kan berjuang hingga masanya tiba

...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
30 November 2022

31-2.378

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun