Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.780 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 24-04-2024 dengan 2.172 highlight, 17 headline, dan 106.868 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menguras Rindu (November 3)

3 November 2022   16:25 Diperbarui: 3 November 2022   16:31 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pexels.com/Simon Robben via Bola.com

Ada suara gemericik air di atas
Bukan, tidak menyentuh kepala
Hanya ada sedikit dingin menerpa kulit
Air hujan memberikan lebih banyak kesegaran di bumi

Namun tidak di kedalaman hati
Ada getir karenamu
Rindu yang terus menghujam
Seolah ingin berbaur dengan derasnya rasa
Sepertu guyuran air hujan yang menyiksa

Begitupun mungkin rasa yang ada
Sungguh menimpa karena cinta
Tercipta nada-nada yang penuh tekanan
Pada sebuah aroma pahit yang tak kentara

Hanya padamu rindu menggebu
Ingin berlalu tanpa ragu
Menguras segala tenaga memikirkanmu
Karena sebuah penanda yang semu

Kau dan aku yang tak bisa bersatu
Membuatku terpaksa harus kuat menguras rindu

...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
November 3, 2022

4-2.351

Baca juga: November 1

Baca juga: Masker Timun

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun