Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.750 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 26-02-2024 dengan 2.142 highlight, 17 headline, dan 105.962 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menatap Langit

4 September 2022   18:52 Diperbarui: 4 September 2022   18:53 1108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Puisi Pixabay.com

Ku menengadah
Lagi
Ku menatap langit
Menaikan segala pinta
Dalam doa menjelma
Bisakah ku mencinta
Dengan cara yang beda
Merelakan dia
Dengan yang lainnya

Itu pedih
Katanya cinta tak harus memiliki
Namun perih
Mengapa boleh merasa
Jika akhirnya harus rela
Membiarkan terbangnya asa
Meski dia ada
Meski dia menyapa
Namun sekali lagi
Itu hanya ilusi cinta

Patah lagi
Hatiku merana lagi
Jiwaku gundah kembali
Laraku merajai
Di lubuk sanubari
Aku merintih
Menahan getir nan perih
Hanya karena sebuah rasa yang tersembunyi dan tak bisa lagi membersamai

Baca juga: Serumit Ini

Ku menatap langit
Dan hujan luruh membasahi
Wajahku tak nampak penuh linangan air mata yang menyatu dengan derai hujan
Kau memberikanku secercah rasa untuk kemudian harus kuhempaskan sendiri

Aku kembali patah

..

Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
#PuisiBaruAri
4 September 2022

5-2.274

Baca juga: Kebaya Merah Muda

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun