Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.750 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 26-02-2024 dengan 2.142 highlight, 17 headline, dan 105.962 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Singgah

3 Agustus 2022   20:23 Diperbarui: 3 Agustus 2022   21:29 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Puisi: pixabay.com

Aku lupa kalau singgah itu biasanya hanya sejenak. Mungkin seperti dirimu yang pernah bertandang di hatiku hanya dalam sesaat. Aku mungkin juga terengah dengan caramu terpesona padaku. Karena yang kutahu sebenarnya aku terlebih mengagumimu.

Bagaimana bisa kubilang ini hanya persinggahan rasa. Nyatanya aku sungguh sudah lama memendam rasa padamu. Kini aku kira sudah lebih dari sewindu ah mungkin dua windu aku menjaga segala rasa hanya untukmu seorang. Iya ini bukan singgah. Ini perhentianku.

Kini kumengerti lebih dalam bahwa aku yang hanya menjadi tempat persinggahan rasamu yang sejenak itu ternyata memiliki kenangan yang terpatri sampai mati, iya sampai aku yakin bahwa kau adalah tempatku menetapkan rasa. Kau adalah rumahku

Baca juga: Singgah

...

Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
#PuisIBaruAri
#PuisiAgustus

3 Agustus 2022

1-2.257

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun