Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.780 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 24-04-2024 dengan 2.172 highlight, 17 headline, dan 106.868 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Membaca yang Tak Terbaca

28 Juli 2022   22:08 Diperbarui: 29 Juli 2022   20:15 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi puisi: Pixabay.com


Iya
Apa yang mereka kira bahagia
Apa yang mereka lihat tawa
Apa yang mereka pandang ceria
Itu seperti topeng penutup nyata

Sebenarnya
Sayatan-sayatan luka pada batin yang diam
Kehidupan yang sudah tenggelam
Angan yang menjadi buram
Karena satu alasan yang tertera

Seringkali begitulah
Bertolak belakang dengan apa yang nampak mata
Karena yang tak terselami adalah hati
Tempat segala rahasia tersembunyi

Harus ada kepekaan
Membaca yang tak terbaca kehidupan
Membaca yang tak terbaca realita
Membaca yang tak terbaca luka

Apakah kau peka?

...
Written by Ari Budiyanti
28 Juli 2022

32-2.252

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun