Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.780 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 24-04-2024 dengan 2.172 highlight, 17 headline, dan 106.868 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sepi yang Merajalela

20 Juni 2022   08:46 Diperbarui: 20 Juni 2022   09:01 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilistrasi: Pixabay.com

Selamat pagi sepi
Apakah kau kembali menyapa
Mengapa masih jua berulang lagi
Tak adakah peluangmu meninggalkannya

Mungkin tidak
Karena sepi bersembunyi di ujung hati
Saat waktu memberinya kesempatan
Sesegera dia memunculkan diri selagi bisa

Ah sepi
Mengapa kau bahagia bergelimang rasa
Saat pemiliknya justru tersiksa
Kehadiranmu bak pisau yang menyayatnya perlahan
Karena baginya sepi adalah siksaan batin

Namun ternyata tak selamanya
Kadang sepi disambut penuh bahagia
Oleh hati yang bisa berdamai dengan hadirnya
Karena sepi baginya anugerah bagi rasa yang seringkali bergemuruh

Ini hanya puisi sederhana tentang sepi yang terkadang merajalela

....
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
#PuisiBaruAri
20 Juni 2022

31-2.211

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun