Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.750 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 26-02-2024 dengan 2.142 highlight, 17 headline, dan 105.962 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pantai Hati

18 Maret 2022   18:09 Diperbarui: 18 Maret 2022   19:07 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Virgin Beach. Pulau Pari. Dokpri

Sangat luas
Namun mengapa masih ada sunyi
Mungkin karena bentangannya tak berbatas
Begitulah sebuah pantai hati

Hatimu dan hatiku
Memiliki kisahnya sendiri
Menari-nari bak aliran air sungai
Berlomba menuju muara rindu

Meski akhirnya aku tercekat saat mengetahui
Hanya ada aku di sana
Hanya ada dalam sunyi berteman sepi
Seluas apapun pantai hati

Kini aku tersadar
Tak ada alasan tak ada kabar
Selain karena sebuah kenyataan yang sulit kuterima
Langkahmu dan langkahku tak lagi sama

Dan akhirnya pantai hatiku telah sunyi
Karena hanya ada satu insan bumi
Yang kini menghuni
Dalam sebuah kata sendiri

...
Written by Ari Budiyanti
#PuisIHatiAriBudiyanti
#PuisiBaruAri
18 Maret 2022

Frasa pantai hati dalam judul terinspirasi dari puisi karya mbak Dewi Leyly pada puisi  berjudul: Aku Baik-Baik Saja


37-2.089

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun