Segala kesedihan tercurah bak mata air
Tercecer tak bertuan di derasnya air mata
Mengalir sampai tak mau lagi keluar dari mata air
Begitulah gambaran rasaku
Alunan nada merdu dan pahitnya kataku
Untaian bait sendu dan bahagia sajakku
Dalam abadi tak pernah mati puisiku
Bahkan hingga saat ajalku tiba
Aku harus pergi dari dunia
Kembali pada Sang Pemilik Jiwa
Puisiku itu akan tetap ada
Dibaca oleh mereka
Yang ditentukan menerima makna
Oleh rangkaian larik aksara
Dalam setiap pilihan diksi dari jiwa
Ya
Ini tentang sebuah puisi yang tak pernah mati
Meski raga penulisnya tak lagi bersama
Namun ruh dalam setiap karya akan selalu kembali
Terima kasih sudah membaca setiap arti hidup yang kusiratkan dalam persembunyian kata-kata pada puisi yang tak pernah mati
....
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
12 Januari 2022
35-1.981