Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.750 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 26-02-2024 dengan 2.142 highlight, 17 headline, dan 105.962 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kisah Kesederhanaan Natal

23 Desember 2021   00:49 Diperbarui: 23 Desember 2021   00:57 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: www.simpsoncounty.ms

Dentang lonceng gereja menggema
Memanggil jiwa-jiwa
Mengingat sebuah peristiwa berharga
Lahirnya Seorang Putra yang didamba

Sang Raja Pemilik semesta yang mengambil wujud rupa manusia
Bukan dalam kemewahan layaknya para bangsawan dan keluarga kerajaan dalam kemegahan istana
Namun sebuah palungan di kandang hewan sebuah kota
Dan sambutan dalam kehadiran para gembala

Orang-orang sederhana diterima-Nya
Para cendekiawan pun tak ditolak-Nya
Dalam segala latar belakang sosial
Sungguh menyambut bersama kelahiran-Nya di malam natal

Bukan tentang pohon cemara yang megah dihias lampu kerlap kerlip
Tak juga tentang kado-kado yang bertebaran di bawahnya
Atau kue-kue yang berlimpah di atas meja
Iya bukan sebuah perayaan dalam kemegahan namun kelahiran yang bersahaja

Sang Raja Damai
Sang Juruselamat
Sang Tuan di atas segala tuan
Hadir dalam bayi mungil kecil manis yang dinanti setiap insan

Karena bahkan kehadiran-Nya diberitakan oleh bentara surga, para malaikat yang berwibawa
Sambut lahir-Nya dengan penuh cinta tanda kasih sayang pada dunia dan isinya

...
Written by Ari Budiyanti 2021
#PuisiHariAriBudiyanti
23 Desember 2021

#PuisiNatalAri
#PuisiDesember
#PuisiNatal2021

54-1.925

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun