Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.750 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 26-02-2024 dengan 2.142 highlight, 17 headline, dan 105.962 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hai Puisi, Mengapa Sepi

19 Desember 2021   22:31 Diperbarui: 19 Desember 2021   22:44 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: duniamasa.com

Aku suka mengamati
Bagaimana perjalanan puisi di sini
Mengapakah semakin sepi
Adakah banyak yang pergi
Meninggalkannya dalam sunyi

Hai Puisi
Bukankah itu curahan hati
Ada rasa bahagia dan duka
Dalam larik-larik berdiksi
Namun mengapa gundah kala tak terbaca

Mungkinkah kau semakin ditinggalkan
Tak adakah lirikan untuk menyukaimu
Adakah perkataan tentang harapan
Menyelaraskan hadirmu dengan kenangan lebih dari seribu

Apakah kawan-kawanku berpuisi mulai goyah
Literasi puisi mulai dijauhkan dari rumah
Ah entahlah
Mungkin ini hanya gundah

Namun sepertinya demikian
Puisi kini semakin sunyi

...

Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
19 Desember 2021

42-1.915

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun