Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.780 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 24-04-2024 dengan 2.172 highlight, 17 headline, dan 106.868 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sayap yang Mematahkan Sunyi

16 Desember 2021   16:24 Diperbarui: 16 Desember 2021   16:30 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: pixabay.com

Ini sudah senja kala sapamu hadir
Lalu kusambut lagi sesaat tanpa pikir
Ternyata riuh rendah rindu telah berakhir
Sejenak saat tawa renyah itu mampir

Bak burung-burung yang sibuk beterbangan
Lupa caranya mengumpulkan makanan kala hujan
Hanya mencari tempat perteduhan yang nyaman
Pemberi damai hati nan berharap belas kasihan

Kepak sayap yang mendadak terdengar keras karena tergesa-gesa
Ingin bersegera mencapai rumah tempat kediaman jiwa
Hingga sunyi itu kembali tiada
Dan sepi ikut hilang bersama kepak sayap yang mengantar pulang pujangga

Sayap-sayap itu seolah memberi harapan dan mematahkan kehadiran sunyi

....
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
16 Desember 2021

30-1.903

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun