Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.750 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 26-02-2024 dengan 2.142 highlight, 17 headline, dan 105.962 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sajak Bunga

27 November 2021   11:27 Diperbarui: 27 November 2021   11:31 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mendung sepagi tadi mengajakku berkeliling

Masih sangat pagi waktu kumenyapa bunga-bunga
Hingga pada saat rintik akhirnya tiba
Telah kudapati aneka foto bunga yang membuat hati ingin selalu tersenyum meski hujan datang

Dokpri: zinnia
Dokpri: zinnia
Bunga kertas begitulah di desaku
Namun akan lebih jelas jika disebut bunga zinnia
Mereka yang memahami bahasa latin untuknya akan membayangkan langsung bunga mana yang kumaksud

Dokpri: Bunga pacar air
Dokpri: Bunga pacar air
Ada juga si putih cantik bunga pepaya gantung
Berdampingan manis dengan aneka melati di halaman depan rumah yang asri
Juga sapaan bunga pacar air yang terkenal dengan sebutan bunga balsam

Dokpri: bunga pepaya
Dokpri: bunga pepaya
Bahagia melihat mawar bermekaran
Mulai merah marun hingga merah muda
Cantik berduaan jenisnya hidup berdampingan dalam merekah harumnya

Dokpri: kombinasi mawar
Dokpri: kombinasi mawar
Bunga anggrek tanah warna kuning yang masih kuncup
Namun tetap saja menambah semarak taman kecil di depanku

Hari ikut menjadi cerah
Saatku memandang waktu yang terus bergulir menuju perhentiannya

Dokpri: Bunga soka pink
Dokpri: Bunga soka pink

Bunga soka merah muda cantik penghias hati yang romantis oleh suasana jelang kompasianival nanti malam

Bunga-bunga ini kurangkai menjadi puisi untuk perayaan tahunan di Kompasiana 

Dokpri: melati
Dokpri: melati

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun