Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.750 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 26-02-2024 dengan 2.142 highlight, 17 headline, dan 105.962 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kisah Hati Anak-anak

20 November 2021   16:09 Diperbarui: 20 November 2021   16:20 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: pixabay.com

Hai kawan dengarlah sebuah kisah hati

Masa kecil memang indah dan membahagiakan kawan
Selamat bagi kalian yang memiliki masa kecil indah nian
Ingatlah selalu dan kenanglah dalam setiap perjalanan hingga kelak kalian dewasa
Namun ingatlah juga ada sebagian teman kecil kita tak seindah bunga masa kecilnya

Semoga Hari Anak Sedunia mengingatkan kita
Pun para orang tua memberikan hak anak sebagai bagian dari masa kecilnya

Kami juga punya hak untuk bahagia, dipahami, dimengerti dan disayangi

Langkah kecil ini masih sangat rapuh, Bunda
Kami butuh dukungan dan gengaman tangan
Merajut asa lalu merangkainya dalam untaian cerita

Cerita tentang anak-anak dalam bahagia dan duka
Cerita tentang masa depan yang ingin dicapai
Cerita tentang masa lalu yang ingin dikenang selalu

Masa kecil adalah sungai dan kolam renang. Menimbun kenangan dan kasih sayang. Makan kenyang, tanpa beban membayar. Semua tersedia di meja makan.

Masa kecil adalah tentang ibu. Memandang matanya yang penuh haru. Penuh rindu sedalam kalbu. Ibu tak meminta balas, masa kecil yang penting ada uang seribu.

Bermain sampai seluruh badan berdebu. Mandi lagi di sungai, mencebur ke kolam. Ibu menyiapkan handuk dan menyulam malam untuk menimang.

Masa kecil adalah tentang ayah
Memandang matanya yang tajam
Disiplin dan tegas
Namun tetap penuh kasih sayang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun