Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.750 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 26-02-2024 dengan 2.142 highlight, 17 headline, dan 105.962 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Melukis Pelangi

14 November 2021   06:22 Diperbarui: 14 November 2021   06:32 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto Dokpri Mas Joko

Jemari ini sedang sibuk menarikan pena di atas kertasSaat pandangan kuarahkan ke angkasa
Tetiba pelangi indah sudah ada di atas
Warna-warna cerahnya memberi ceria

Aku lupa pada luka yang tersimpan di dasar hati
Ketika kucoba mengabadikan dalam karya puisi
Setidaknya dalam buku diari
Sehingga kumengingatnya pada suatu hari

Namun keindahan pelangi membuatku tersadar kembali
Mengapa melukis kepedihan jika ada kebahagiaan yang bisa diabadikan
Mengapa mengingat luka jika dari sanubari bisa memberi kesembuhan
Akhirnya kumemutuskan untuk melukis pelangi saja di angkasa nurani

Penaku masih terus menari di atas kertas yang sama namun kini tertuang karya tentang lukisan pelangi di dinding kalbu

....
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
13 November 2021

25-1.841

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun