Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.750 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 26-02-2024 dengan 2.142 highlight, 17 headline, dan 105.962 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Meresah Rindu di Lubuk Hati

16 September 2021   20:27 Diperbarui: 16 September 2021   20:32 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: pixabay.com via republika.co.id


Tengah malam tak jua datang
Tak terganti pula mendung di angkasa
Padahal aku sudah ingin segera memupuk asa
Dalam mimpi bertaburan bintang

Guntur menggelegar di sudut malam
Kilat membara di batas-batas langit
Seolah memberi kejutan pada hati yang tengah tenggelam
Dalam resah dan rindu yang beradu dengan sengit

Astaga sampai kapankah perasaan seperti ini menggebu
Mengapakah jua kembali tertipu
Oleh segala dustamu yang memberi pilu
Mengajariku betapa tak bisa menepikan rindu

Tengah malam tak kunjung jua menghampiri
Karena segala sayatan pada hati nan ingin mengakhiri
Segala kisah yang telah terlanjur terjalin dalam kenangan
Ingin kuhapus semua dari angan dan harapan

...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
16 September 2021

Tulisan ke-17 bulan September di Kompasiana
Karya ke-1746 keseluruhan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun