Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.750 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 26-02-2024 dengan 2.142 highlight, 17 headline, dan 105.962 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kisahku Ketika Mendapatkan Vaksin Lengkap Hingga Dua Kali

4 Juli 2021   15:55 Diperbarui: 4 Juli 2021   16:15 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri penulis artikel dan Ibu saat antri mendapat vaksin kedua

Vaksin diberikan kepada masyarakat Indonesia dengan cuma-cuma atau gratis. Pemerintah mengeluarkan dana yang tidak sedikit untuk program ini. Apakah Anda sudah mendapatkan vaksin? Saya sudah. 

Sebagai tenaga pengajar di suatu sekolah, saya mendapat prioritas untuk mendapatkan vaksin ini. Salah satu cara usaha pemerintah untuk menanggulangi pandemi covid-19 di Indonesia. 

Sekiranya kita membaca banyak berita lonjakan kasus covid-19 janganlah menjadi panik berlebihan. Ini tidak baik untuk kesehatan kita. Mari kita tetap bertekad menjalankan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah.

Jika terpaksa keluar rumah, gunakan masker dengan baik dan tepat. Rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Serta jaga jarak jika sedang bersama orang lain. Bawa juga hand sanitizer jika bepergian. Sepertinya itu sederhana, namun harus kita lakukan dengan disiplin. 

Mari bahu membahu memerangi covid-19 bersama pemerintah. Jangan takut divaksin. Saya sudah dua kali mendapatkan vaksin dengan lengkap di Puskesmas. 

Saya bersama Ibu yang sudah lansia (lanjut usia) mengikuti prosedur yang diberikan. Kami datang tepat waktu pada saat jadwal mendapatkan vaksin di Puskesmas. Mengambil nomor antrian dan menunggu dipanggil petugas.

Dokpri Ibu setelah mendapat vaksin kedua
Dokpri Ibu setelah mendapat vaksin kedua
Kami diminta data kependudukan sesuai tertulis di KTP dan juga menunjukkan kartu BPJS. Setelah diukur tekanan darah (tensi), lalu diberi beberapa pertanyaan berkaitan dengan riwayat kesehatan. Setelah itu diinfokan kalau kami boleh mengikuti vaksin. 

Bagi yang tidak ada kartu BPJS masih tetap bisa menunjukkan KTP saja.

Vaksin pertama kami dapatkan pada tanggal 3 Mei 2021 berupa vaksin dosis 1. Kami diminta menunggu 30 menit setelah vaksin diberikan untuk melihat reaksi tubuh setelah menerima vaksin. 

Dokpri penulis artkel dan Ibu di depan Puskesmas setelah mendapat vaksin kedua
Dokpri penulis artkel dan Ibu di depan Puskesmas setelah mendapat vaksin kedua
Kami mendapatkan penjelasan singkat dari petugas kesehatan untuk vaksin kedua. Kami juga mendapatkan sepasang masker kain yang dibungkus plastik bersih. Selain itu juga ada surat keterangan mengikuti vaksin kedua.

Selama masa penantian vaksin kedua, Ibu dan saya tetap menjalankan protokol kesehatan. Kami juga tetap menjaga kesehatan dengan pola makan yang baik dan mengosumsi makanan bergizi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun