Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.750 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 26-02-2024 dengan 2.142 highlight, 17 headline, dan 105.962 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Keresahan Kala Malam

1 Juli 2021   21:25 Diperbarui: 1 Juli 2021   21:35 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Pixabay.com

Detik bergulir selalu sama di tiap waktu
Namun ada kalanya cepat terasa
Pun lambat di suatu ketika
Kemudian ada masanya tak peduli karena ragu

Malam ini sepi di hati menghujam resah
Katakan pada diri tak perlu gundah
Desakan-desakan cemas memberi gelisah
Sehingga gejolak hati pelan mendesah

Suatu kebijakan baru menjadi penentu
Akan lancarkan perjalanan yang itu
Bila boleh memilih dalam sanubari
Ingin hanya diam dan tinggal di tempat ini

Namun tak terhindarkan sebuah keharusan
Pergi menuju tempat nafkah dicari sebagai kewajiban
Diri yang tak ingin menyisahkan
Apakah mungkin lepas dari segala halangan

Keresahan kala malam
Membuat pikiran terasa kelam
Kekawatiran yang sesungguhnya tak perlu berlebihan
Terkadang membuat lupa penyerahan pada Tuhan

Semoga esok lancar segala rencana yang telah disusun matang

  ..  
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
1 Juli 2021

Karya ke-1625

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun