Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.750 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 26-02-2024 dengan 2.142 highlight, 17 headline, dan 105.962 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Percakapan dengan Angin

25 Juni 2021   10:10 Diperbarui: 25 Juni 2021   19:47 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Pixabay.com

Hai Angin
Terkadang hadirmu membawa kantuk
Saat dalam sepoi nan sejuk dingin
Membuat mata ingin terus terkatup

Hai Angin
Banyak sukacita menyambutmu
Saat layar terkembang di perahu-perahu
Membuat nelayan menikmati bekerja tak jemu

Hai Angin
Ada juga yang pernah memaki dengan sangat
Karena hadirmu teramat kencang dan kuat merusak tempat berteduh
Pun berbagai milik kesayangan beterbangan

Hai Angin
Simpul-simpul awan terurai
Tak bisa lagi selalu dalam kebersamaan
Melaju tanpa ada penghalang dalam jalan masing-masing

Hai Angin
Hadirmu membawa musik alam
Saat gemerisik dedaunan nyata di gendang telinga
Mengalunkan melodi dengan nada-nada yang mengusik rindu kampung halaman

Hai Angin
Kau membuat anak-anak tertawa gembira di lapangan rumput
Saat berusaha menerbangkan layang-layang
Tinggi mengangkasa memuat mereka selalu menengadah

Hai Angin
Bisakah kau sampaikan pada seorang kawan
Di ujung samudera benua lainnya
Kapankah dia akan pulang

Hai Angin
Apakah aku harus menyimpan segala cerita sendiri saja
Tentang aneka memori bersama hadirmu selalu
Sehingga di suatu masa akan ada kisah-kisah manis pun pahit terjelma

...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
25 Juni 2021

Karya ke-1604

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun