Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.750 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 26-02-2024 dengan 2.142 highlight, 17 headline, dan 105.962 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rindu Menghilang di Rimbun Dedaunan

2 Juni 2021   20:24 Diperbarui: 2 Juni 2021   20:49 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: pixnio.com

Kala itu petang belum menyapa
Masih bisa kulihat secercah jingga
Menerobos rimbunnya dedaunan beringin
Menelan segala sepi yang mengelilingi ingin

Aku ingat pada sebuah lubang di hati
Yang biasanya tertutup rapi
Oleh rindu yang berapi-api
Pada kekasih di sebuah benua yang tak tergapai

Rindu terus membuncah dalam angan yang menari
Seolah beterbangan bersama kupu-kupu di pepohonan
Membawanya sejauh-jauhnya pergi
Lalu hilang di rimbun dedaunan

Kini hati tak pernah lagi mampu terisi
Bentangan rasa yang lama tak lagi bisa
Berlabuh di pantai nurani
Karena telah habis segala cinta

....
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
2 Juni 2021

Artikel ke 1564

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun