Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.750 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 26-02-2024 dengan 2.142 highlight, 17 headline, dan 105.962 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pembaca yang Terduduk di Sudut Rindu

29 April 2021   16:12 Diperbarui: 29 April 2021   20:47 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada suatu masa yang terkenang di hati
Kala tiada beban pikiran melintasi
Hanya menghabiskan waktu dengan aneka kisah yang terbaca
Karena tumpukan buku yang disediakan Papa

Jika ada yang tak dia tahu
Sesegera berlari menuju Papa
Bertanya segala gundah di nurani
Tentang aneka kata pun maksud tersembunyi

Bila Papa pergi jauh tak kunjung kembali
Dia menuliskan segala tanya di lembaran buku diari
Hingga pada waktu pertemuan yang dinanti
Semua tanya terjawab oleh Papa yang memberi arti

Meski kini dia hanya bisa terduduk di sudut rindu
Saat Papa tiada kunjung hadir menemui
Kata orang Papa ada di kapal selam itu
Yang mereka bilang sedang patroli abadi

Tetiba setitik air mata menderas menahan pilu
Sadar akan Papa yang tiada lagi
Bahkan setumpuk buku tak sanggup menyelimuti
Hati yang merindu kebersamaan seperti dulu

Saat Papa menjawab segala tanya
Tentang buku-buku yang tak dia tahu makna
Kini seolah redup dunia
Namun hidup harus terus melaju bersama keluarga

Papa
Gadis kecil itu
Si Pembaca
Sedang terduduk di sudut rindu

...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
29 April 2021

Artikel ke 1494

....

Papa=Ayah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun