Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.750 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 26-02-2024 dengan 2.142 highlight, 17 headline, dan 105.962 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kecewa yang Mengoyak Jiwa

4 Maret 2021   14:57 Diperbarui: 4 Maret 2021   15:54 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: istockphoto.com

Mengapa hati tak kunjung pulih dari rasa
Kesedihan yang merajai di tahtanya
Seolah mendungnya langit senja
Seirama dengan gulana jiwa yang meronta

Kecewaku karenamu
Mungkin tatanan asaku yang terlalu
Tak semestinya aku menaruh harap bahagia
Pada apa yang dikata relasi kita

Siapakah anak manusia
Bukankah semua bisa membawa kecewa
Adakah insan yang sempurna
Pun di negeri dongeng tiada

Kecewa itu terus menyayat nurani
Membuat hari-hari tak terjalani dalam ceria
Hanya muram menggelayut hilangkan senyum di hati
Menahan rindu sapa karena kecewa

Sampai kapankah kau tinggal di sudut sanubari
Menggilas habis segala ramah yang biasa menjelma
Hanya karena sebuah kecewa
Relasi indah sebelumnya seolah tanpa makna

Kecewa
Segeralah berlalu
Agar tak mengoyak jiwa
Yang ada dalam selubung kesendirian nan pilu

....
Written by Ari Budiyanti
#PuisihatiAriBudiyanti
4 Maret 2021

Artikel ke 1388

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun