Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.750 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 26-02-2024 dengan 2.142 highlight, 17 headline, dan 105.962 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kutitipkan Sajak Penatku

23 Februari 2021   20:08 Diperbarui: 23 Februari 2021   20:56 543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: pexels.com

Hari-hari di tengah pandemi
Memang tak mudah terjalani
Hanya ikhlas diri sanggup memenangi
Segala penat rasa di nurani

Sekuat apa batin meniti harapan
Selalu ada cambukan pedih kekosongan
Saat menyepi di ujung sunyi kegelapan
Karena limpahan penat tak berkesudahan

Mereka sangkakan aku kuat
Mereka lihat aku bersemangat
Mereka memahami betapa aku ceria sangat
Namun mereka tak tahu hatiku penat

Hanya pada Tuhan Pemilik semesta
Pada Dia sajalah harapan akan ketenangan
Pun batasan kedamaian yang tak tergapai tangan
Terengkuh dalam senyapnya doa

Biarlah kutitipkan saja sajak penatku sejenak
Agar ada sedikit lega mengalir dalam lantunan aksara
Mengganti keinginan berteriak
Melepaskan segala himpitan beban di dada

....
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
23 Februari 2021

Artikel ke 1367

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun