Mohon tunggu...
Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Mohon Tunggu... Guru - Lehrerin

Sudah menulis 2.750 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 26-02-2024 dengan 2.142 highlight, 17 headline, dan 105.962 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jemari yang Selalu Ingin Menulis

6 Februari 2021   17:48 Diperbarui: 16 Oktober 2021   17:49 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto pixabay.com

Kukira aku cukup kuat menerima kehilangan
Saat semua yang indah pernah lekat di genggaman
Namun dalam sekejap sejumput manisnya terenggut
Musnah tak berbekas akankah aku merengut

Aku pernah katakan pada diri
Bahwa aku tak akan berhenti
Menorehkan kata di sini
Sebuah catatan jejak literasi hati

Namun aku tersadar
Ada masa aku seperti tertampar
Oleh janji yang pernah kulempar
Meski pada diri saja seolah semangat terkapar

Saat kehilangan menjadi seperti penghalang
Rajutan di hati seolah terurai menghilang
Bahwa jemari dan hati ini seolah tak mau lagi berpaduan
Karena semangat menulisku menjadi seolah lenyap di hadapan

Aku tersenyum getir dalam hati
Ternyata aku bukan seorang yang kuat nurani
Saat berita kepergian membuat hasrat menulisku seolah ikut terbang
Namun kuingat sebuah ketetapan hati dan mata mengarahkan pandang

Kau hanya boleh berhenti berpuisi saat jemari tak bisa meraih pena
Saat hati lupa cara menginspirasi
Atau kala mentari, bulan dan bintang tak nampak mata
Bahwa saat kau berada bersama Penciptamu dalam kekekalan ilahi

Maka aku putuskan di senja mendung ini
Bahwa aku akan mencoba terus menulis lagi

...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
6 Februari 2021

Artikel ke 1326

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun